Madun is Back (seri televisi)

Madun is Back
GenreDrama
Olahraga
Komedi
Religi
PembuatVisual Generation
Ditulis olehOrrie Sudrajat
SutradaraOrrie Sudrajat
Pemeran
Lagu pembuka"Indonesia Menang" oleh The Grey
Lagu penutup"Indonesia Menang" oleh The Grey
Negara asal Indonesia
Bahasa asliBahasa Indonesia
Jmlh. musim1
Jmlh. episode13[1] (daftar episode)
Produksi
Lokasi produksiJakarta, Indonesia
Durasi60 menit (17.00 - 18.00 WIB)
Rumah produksiVisual Generation
DistributorMedia Nusantara Citra
MNC Pictures
Rilis asli
JaringanMNCTV
Rilis17 Desember 2018 (2018-12-17) –
5 Januari 2019 (2019-1-5)

Madun is Back merupakan sebuah sinetron yang ditayangkan perdana pada tanggal 17 Desember 2018 dan disiarkan MNCTV. sinetron ini diproduksi oleh Visual Generation. Sinetron Ini merupakan reboot dari Tendangan Si Madun. Berbeda dengan Tendangan Si Madun yang diproduksi MD Entertainment pada 2012-2014 dan Madun yang sebelumnya diproduksi oleh Amanah Surga Productions di SCTV pada 2015 dan disiarkan Setiap Hari pukul 17.00 WIB.[2][3]

Sinopsis

kembalinya Madun ke dunia pesebakbolaan. Namun ia masih ditentang ayahnya, Syafei, di mana ia dilarang untuk bermain bola dan lebih baik mencari pekerjaan agar bisa mendapatkan uang daripada bermain bola yang tidak menguntungkan bagi mereka. Syafei juga berharap Madun bisa menggantikan dia untuk mengajar mengaji sehingga Madun bisa mendapatkan uang dan mendapatkan pahala.

Di sisi lain, Martin tidak merasa bangga dengan kemenangannya melawan PS. Jakarta, karena Madun tidak hadir dalam pertandingan itu. Ia merasa tidak ada tantangan apapun ketika melawan PS. Jakarta tanpa Madun. Ia harus tahu di mana keberadaan Madun. Sebenarnya Madun itu bimbang, antara tetap bermain bola atau tetap mengikuti perintah ayahnya. Apalagi setelah adiknya Ali tertabrak mobil karena mengejar bola dan harus dioperasi dengan biaya yang sangat mahal. Madun sampai rela menjual sepatu bolanya untuk membantu pengobatan adiknya.

Martin yang tahu bahwa Madun menjual sepatu dibantu oleh adiknya, Marsha, sangat kesal. Ia tetap menantang Madun bahwa Madun harus mengalahkan dia di pertandingan bola atau Madun akan disebut pengecut apabila tidak melawan Martin. Sementara Madun sendiri ingin ikut kompetisi bola karena hadiah uang yang sangat banyak agar ia bisa membayar biaya rumah sakit adiknya. Namun, ia tahu bahwa ayahnya pasti akan melarangnya. Tapi Madun tidak putus asa, dia diam diam mencari pemain untuk masuk di timnya agar ia bisa ikut kompetisi bola tersebut.

Referensi

Pranala luar