MIFEEMerauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE) atau Perkebunan Pangan dan Energi Terpadu Merauke (PPETM) adalah proyek untuk penggunaan area besar untuk industri pertanian kelapa sawit dan tanaman pangan di Kabupaten Merauke, Papua, Indonesia. Pada tahun 2010, hingga 90% dari wilayah itu masih ditutupi oleh hutan alam.[1] Proyek MIFEE diharapkan mencakup area 1,2 juta hektar, atau seperempat dari Merauke.[2] Kehadiran sejumlah besar unit tentara di daerah MIFEE, yang memberikan kesaksian tentang peran militer dalam melindungi kepentingan investor asing terhadap penduduk lokal.[1] Ada keterlibatan besar konglomerat agribisnis Indonesia.[1] MIFEE melibatkan perampasan lahan.[1] Ada banyak penduduk asli menentang proyek MIFEE.[1] Proyek ini mengancam kawasan konservasi, seperti hutan perawan dan daerah resapan air, serta lingkungan masyarakat adat di Papua.[3] Ada banyak kebakaran hutan.[2] Tambang tembaga dan emas Freeport McMoran telah menggusur ribuan orang Papua dan telah menghancurkan hutan tropis yang masih luas.[1] MIFEE dibiayai sekitar $5 miliar dan bertujuan untuk secara dramatis meningkatkan hasil pertanian.[4] Kerusakan lingkungan alam yang disebabkan oleh kegiatan industri agribisnis dan perkebunan kelapa sawit telah sangat mempengaruhi kesehatan dan ketahanan pangan kelompok-kelompok adat ini. [4] Para migran yang terlibat dalam proyek ini akan mengerdilkan penduduk asli Merauke.[5] Kekerasan digunakan untuk kepemilikan tanah.[6] MIFEE melibatkan pembukaan lahan intensif. [7] Kemungkinan akan meningkatkan marginalisasi komunitas tradisional.[7] Komite PBB tentang Penghapusan Diskriminasi Rasial telah menyerukan penangguhan proyek, sampai ada informasi persetujuan pembebasan dari penduduk asli. [8] Referensi
|