Lucy adalah wahana antariksa NASA yang direncanakan yang akan mengunjungi lima troya Jupiter, asteroid yang berbagi orbit dengan Jupiter mengelilingi Matahari, mengorbit di depan atau di belakang planet tersebut. Lucy juga akan mengunjungi satu asteroid sabuk utama. Semua pertemuan dengan sasaran akan menjadi pertemuan terbang lintas.[4]
Misi ini dinamai seperti kerangka hominin 'Lucy', karena mengkaji tentang Troya dapat mengungkap "fosil pembentukan planet": material yang berkumpul di awal sejarah pembentukan Tata Surya yang membentuk planet dan benda lain.[6] Australopithecus itu sendiri diberi nama dari lagu Beatles, "Lucy in the Sky with Diamonds".[7]
Ikhtisar
Lucy direncanakan akan diluncurkan pada tahun 2021. Pada tahun 2025, wahana ini akan terbang melewati asteroid sabuk utama bagian dalam 52246 Donaldjohanson, yang dinamai sesuai dengan penemu fosil hominin Lucy.[8] Pada tahun 2027, Lucy akan tiba di awan Trojan L4 (sekelompok asteroid yang mengorbit sekitar 60° di depan Jupiter), di mana Lucy akan terbang melintasi empat Trojan, 3548 Eurybate (dengan satelitnya), 15094 Polymele, 11351 Leucus, dan 21900 Orus.[4] Setelah terbang lintas ini, Lucy akan kembali ke sekitar Bumi dimana Lucy akan menerima bantuan gravitasi untuk membawanya ke awan Trojan L5 (yang berada sekitar 60° di belakang Jupiter), di mana Lucy akan mengunjungi biner Trojan 617 Patroclus dengan satelit Menoetius pada tahun 2033.
Tiga instrumen menjadi muatan Lucy: pencitraan cahaya tampak beresolusi tinggi, spektrometer pencitraan optik dan inframerah dekat, serta spektrometer inframerah termal.[9]
Eksplorasi Jupiter Trojans adalah salah satu tujuan prioritas tinggi yang diuraikan dalam Planetary Science Decadal Survey. Troya Jupiter telah diamati oleh teleskop berbasis darat dan Wide-field Infrared Survey Explorer sebagai benda yang "gelap dengan ... permukaan yang memantulkan sedikit sinar matahari".[10] Jupiter berjarak 52 AU (7.800 juta km; 4.800 juta mi) dari Matahari, atau sekitar lima kali jarak Bumi-Matahari.[11] Troya Jupiter berada pada jarak yang sama tetapi bisa lebih jauh atau lebih dekat ke Matahari tergantung di mana mereka berada. Mungkin di sana ada banyak Troya, sebanyak asteroid di sabuk asteroid.[12]
Pengembangan
NASA memilih Lucy melalui Discovery Program Announcement of Opportunity yang dirilis pada 5 November 2014.[13] Lucy diajukan sebagai bagian dari panggilan untuk proposal untuk misi berikutnya untuk Program Discovery yang ditutup pada Februari 2015. Proposal harus siap diluncurkan pada akhir 2021. Secara keseluruhan, dua puluh delapan proposal diterima.
Pada 30 September 2015, Lucy terpilih sebagai salah satu dari lima misi finalis, yang masing-masing menerima USD$3 juta untuk menghasilkan studi dan analisis desain konsep yang lebih mendalam.[14][15][16][17] Rekan finalisnya adalah DAVINCI, NEOCam, Psyche dan VERITAS. Pada 4 Januari 2017, dua dari lima proposal — Lucy dan Psyche — dipilih untuk dikembangkan dan diluncurkan.
Pada 31 Januari 2019, NASA mengumumkan bahwa Lucy akan diluncurkan pada Oktober 2021 dengan roket Atlas V 401 dari Cape Canaveral, Florida. Total biaya untuk peluncuran tersebut diperkirakan USD$148,3 juta.[3]
Pada 11 Februari 2019, SpaceX memprotes pemberian kontrak tersebut, mengeklaim bahwa mereka dapat meluncurkan Lucy ke orbit yang sama dengan "biaya yang jauh lebih murah". Pada 4 April, SpaceX menarik protes tersebut.[18]
L'Ralph - pencitraan pankromatik dan berwarna (0,4-0,85 μm) dan pemeta spektroskopi inframerah (1-3,6 μm). L'Ralph didasarkan pada instrumen Ralph milik New Horizons dan akan dibangun di Goddard Space Flight Center. Instrumen ini akan digunakan untuk mengukur silikat, es, dan organik di permukaan.
L'LORRI - imager terlihat beresolusi tinggi. L'LORRI berasal dari instrumen LORRI milik New Horizons dan akan dibangun di Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins. Instrumen ini akan memberikan gambar paling detail dari permukaan Troya.
L'TES - spektrometer inframerah termal (6-75 μm). L'TES mirip dengan OTES dalam misi OSIRIS-REx dan akan dibangun di Arizona State University. Instrumen ini akan mengungkapkan karakteristik termal dari Troya yang diamati, yang juga akan menginformasikan komposisi dan struktur material di permukaan asteroid.
Penyelidikan ilmu radio akan menentukan massa Troya dengan menggunakan perangkat keras telekomunikasi radio pesawat ruang angkasa dan antena gain tinggi untuk mengukur pergeseran Doppler.
Sasaran
Sasaran dan tanggal terbang lintasnya meliputi:[8][19][20][21]
Asteroid tipe-P yang mungkin merupakan fragmen tabrakan dari asteroid tipe-P yang lebih besar. Warna merahnya menunjukkan permukaan kaya akan senyawa organik yang disebut tholin.