Lohengrin merupakan salah satu opera tiga babak karya Richard Wagner yang dianggap merupakan salah satu karya terbaiknya ("Magnum Opus"). Opera ini berkisah tentang kisah cinta seorang pangeran misterius bernama Lohengrin dengan Elsa yang dihalangi oleh berbagai pihak (seperti Telramund sang Tumenggung Brabant) serta rahasia-rahasia yang disimpan oleh Lohengrin terutama mengenai jati dirinya.[1] Opera ini diambil dari karya zaman pertengahan Jerman Parzival karya Wolfram von Eschenbach dan lanjutannya yaitu Lohengrin. Opera ini terkenal dengan salah satu lagunya yaitu Bridal Chorus atau Here comes the bride yang sering menjadi lagu pengiring ketika pengantin perempuan hadir di beberapa negara barat.[2]
Latar Belakang
Opera ini ditulis selama 1845 hingga 1848 dan merupakan opera keenam dari Richard Wagner.[3] Opera ini ditulis pada saat-saat sulit dari hidup Richard Wagner karena kegiatannya di dalam politik aliran kiri sehingga dirinya tidak diterima dengan baik di Dresden.[4] Keunggulan opera ini adalah adanya leitmotif atau keterkaitan latar belakang musik terhadap alur cerita termasuk pemeran di dalamnya.[3] Opera ini baru dipentaskan pada 28 Agustus 1850 di Weimar, Jerman di bawah sutradara Franz Liszt.[3]
Raja Henry the Fowler telah tiba di Brabant di mana ia menyatukan seluruh ras Jerman untuk mengusir penguasa Hungaria dari wilayah kekuasaannya. Dia juga berusaha untuk menyelesaikan perselisihan yang melibatkan Gottfried dari Brabant. Penjaganya, Friedrich dari Telramund, menuduh Elsa telah membunuh saudaranya sendiri untuk menjadi penguasa Brabant. Dia meminta raja untuk segera menghukum Elsa dan segera mengangkatnya, Friedrich dari Telramund, menjadi raja karena dia merupakan kerabat terdekat dari Friedrich.
Raja meminta Elsa untuk segera menjawab semua tuduhan Friedrich dari Telramund. Elsa masuk dan segara dikelilingi publik dan ia tidak menjawab sama sekali pertanyaan dari raja, hanya ia berduka atas takdir yang diterima saudaranya. Raja memutuskan bahwa ia tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut dan mengalihkan masalah tersebut kepada penghakiman dari Tuhan melalui keputusan pertarungan. Telramund, seorang ksatria tangguh, sangat semangat menyetujuinya. Ketika raja bertanya siapa yang akan mewakilinya di dalam pertarungan dan ia menjawab seorang pangeran yang ia temui di dalam mimpinya (Narasi "Alone in the Dark Days")
Babak 2
Telramund dan Ortrud, dalam kondisi dihukum, mendengarkan musik dari kejauhan dengan perasaan tidak senang. Ortrud mengaku bahwa dirinya adalah seorang penyihir pagan (putri Radbod dari Frisia)