Liem Siauw Bok (juga dieja Liem Siau Bok; 26 Desember 1956 – 13 Maret 2013) adalah ketua Proliga bola voli Indonesia. Ia pernah menjadi pemain nasional pada tahun 1977-1989.
Siauw Bok pernah memperkuat tim nasional voli putra dari 1977 hingga 1989. Selama itu, ia bersama tim merebut tiga medali emas (1981, 1983, 1987, 1989) dan tiga medali perak (1979, 1983, 1985) di SEA Games.
Pada masa ia bermain bola voli, atlet-atlet tidak pernah mendapatkan bonus. "Makanya, perpindahan atlet juga sangat jarang. Paling-paling mereka pindah karena urusan pekerjaan," kata Liem Siauw Bok, yang terpilih menjadi pemain nasional bola voli sejak SMA.
Meski berkali-kali mengharumkan nama Indonesia di arena SEA Games, ia tidak mendapat kemudahan dalam melanjutkan sekolahnya karena statusnya adalah Warga Negara Asing (WNA). Untunglah Benny Tengker yang memiliki ASMI menawarinya kuliah tanpa memandang statusnya.
Sekarang Liem Siauw Bok tetap berkecimpung dalam dunia bola voli. Ia pun tercatat sebagai Ketua Bidang Pertandingan Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI). Selain itu, bersama dengan dua sahabatnya, Helmi Yahya dan Jedi Suherman, ia mendirikan Triwarsana yang memproduksi tayangan televisi.
Selepas menjadi atlet, Siauw Bok berbisnis di percetakan dan mendirikan PT Triwarsana bersama Helmy Yahya dan Jedi Suherman. Mereka menggelar rupa-rupa acara voli, seperti Perang Bintang Bola Voli pada 1999.
Siauw meninggal dunia pada 13 Maret 2013 di Rumah Sakit Pondok Indah akibat kanker paru-paru yang dideritanya.
Pranala luar