Lenis Kogoya |
---|
|
Lahir | 4 Juli 1977 (umur 47) Pitewi, Arso Timur, Keerom, Papua |
---|
Nama lain | Lenis Kogoya |
---|
Pekerjaan | Staf Khusus Presiden |
---|
Orang tua | |
---|
|
Letnan Kolonel (Tit.) Dr. Lenis Kogoya S.Th.,M.Hum. (lahir 5 Juli 1977) adalah seorang Staf Khusus Presiden yang diangkat pada Juni 2015. Ia lahir di Pitewi, Papua. Lenis Kogoya dikenal sebagai ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua sejak tahun 2010.[1]
Pendidikan
Lenis menyelesaikan Sekolah Dasar di menghabiskan masa sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan. Setelahnya, Lenis melanjutkan pendidikan sarjana di STBI Semarang. Kemudian pendidikan magister dilanjutkan di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, dan pendidikan doktor di STT Periago Jakarta.[2]
Karir
Latar belakang sebagai kepala suku membuatnya menjadi rujukan untuk setiap kondisi Papua. Ia kerap mengunjungi titik terpencil di Papua. Lenis menilai menjadi orang di lingkaran satu Presiden Jokowi sebagai sejarah baru. Ia sempat menegaskan hanya di pemerintahan Jokowi orang pedalaman bisa masuk Istana.[3] Perkenalannya dengan Joko Widodo yang saat itu menjabat menjadi Wali Kota Solo, dimulai saat Lenis menjadi mahasiswa di Semarang di tahun 2002-2006.[4] Lenis merupakan anak dari Lenggub Kogoya, seorang kepala suku Dani keturunan ke-4 di Pegunungan Tengah dengan gelar Panglima Perang yang dikenal dengan sebutan Gin Iyaglo.[5]
Ia benar-benar memanfaatkan posisi strategis itu untuk bersuara lantang tentang tanah kelahirannya. Ia pernah meminta penarikan pasukan TNI/Polri di Kabupaten Nduga pascapenyerangan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB). Pada konteks ini, Lenis seolah berani berhadap-hadapan dengan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto yang menolak keras usul tersebut.
Teranyar, Lenis bersuara soal kerusuhan di Manokwari, Papua Barat, dan beberapa wilayah lain akibat insiden terkait rasialisme di Surabaya dan Malang. Ia juga berperan mengajak Presiden Jokowi mengunjungi Papua. Dalam waktu dekat, Lenis bahkan menjanjikan kehadiran Jokowi di tengah masyarakat Papua untuk berdialog langsung.[1]
Referensi