Alpinia officinarum, dikenal sebagai lengkuas kecil, merupakan tanaman dalam keluarga jahe, yang dibudidayakan di Asia Tenggara . Ini berasal dari Cina, dari mana namanya berasal. Tingginya bisa 1,5 sampai 2 m,[1] dengan daun panjang dan bunga berwarna putih kemerahan. Rimpangnya, yang dikenal sebagai lengkuas, dihargai karena rasa pedasnya yang manis dan aromanya yang aromatik. Bahan ini digunakan di seluruh Asia dalam kari dan parfum, dan sebelumnya digunakan secara luas di Eropa. </link> Mereka juga digunakan sebagai obat herbal .
Keterangan
Tanaman herba ini bisa tumbuh setinggi 2 meter. Daunnya lanset (panjang dan tipis), bunganya berwarna putih dengan guratan merah, tumbuh dari paku di bagian atas. Rimpang tanaman, bagian yang disebut lengkuas kecil, tipis dan keras, itulah alasan utama tanaman ini dibudidayakan. Dagingnya berwarna oranye dengan lapisan berwarna coklat, dan memiliki bau aromatik serta rasa manis. Ini lebih kecil dari lengkuas besar yang memiliki rasa pedas seperti pinus yang lebih kuat namun tidak memiliki rimpang yang lebih manis dari lengkuas kecil.[2][3]
Kegunaan
Rimpang lengkuas kecil banyak digunakan di Eropa kuno dan abad pertengahan, yang terkenal dengan aroma mawar dan rasa rempah-rempah yang manis.[2] Penggunaannya di Eropa telah menurun drastis.
Di Asia rimpang digiling menjadi bubuk untuk digunakan dalam kari, minuman, dan jeli .[2] Di India, ekstraknya digunakan dalam parfum, dan orang Tatar menyiapkan teh dengan ekstrak tersebut.[3]
Alpinia officinarum mengandung flavonol galangin konsentrasi tinggi.[4] Secara historis, rimpang terkenal memiliki efek stimulan dan pencernaan.[2]
Referensi