Pada masa Kekaisaran Rusia, sebagian besar lelucon politik merupakan lelucon halus yang beredar di kalangan masyarakat berpendidikan. Tidak banyak lelucon yang diabadikan, tetapi ada beberapa lelucon yang dicetak dalam sebuah antologi Jerman tahun 1904.[1]
Seseorang pernah berkata, "Nikolay itu goblok!" lalu ia ditangkap polisi. "Bukan, pak, saya bukan menyindir kaisar kita. Saya menyindir Nikolay yang lain!" - "Jangan tipu saya. Kalau Anda bilang 'goblok', pasti maksudnya kaisar kita!"
Ada juga beberapa Chastushki (lagu tradisional Rusia) bertema politik yang beredar di Kekaisaran Rusia.
Uni Soviet
Setiap negara menyukai lelucon politik, tetapi di Uni Soviet, melontarkan lelucon politik bisa dianggap sebagai tindakan ekstrem. Menurut Pasal 58 (KUHP RSFSR), "propaganda anti-Soviet" merupakan tindak pidana yang diganjar hukuman mati.
Seorang hakim keluar dari ruang sidang sambil tertawa terbahak-bahak. Rekannya bertanya, "Ada apa?" Ia menjawab, "Aku baru saja mendengar guyonan terlucu sepanjang masa!" "Beritahu dong!" kata rekannya. "Jangan – Orang yang mengatakannya aku vonis penjara sepuluh tahun!"
Ben Lewis mengklaim bahwa kondisi politik di Uni Soviet menghasilkan jenis humor yang unik di sana.[2][3] Menurutnya, "Komunisme adalah mesin humor. Teori ekonominya dan penindasan sistemiknya menciptakan suasana yang menghibur. Di era fasisme dan Nazi juga banyak lelucon, tetapi kedua rezim tersebut tidak menciptakan suasana seabsurd dan sekonyol era komunisme."
Awal era Soviet
Lelucon pada zaman ini memiliki nilai sejarah karena tokoh di dalamnya digambarkan seperti tokoh novel tebal.
Suatu malam di Petrograd... Seorang tentara patroli melihat bayangan orang lewat. "Berhenti! Siapa di sana? Mana KTP Anda?" Orang tersebut buru-buru merogoh kantongnya dan menjatuhkan secarik kertas. Si tentara mengambilnya dan membaca isinya sambil terbata-bata: "A-na-li-sis U-rin"... "Hmm... orang asing, sepertinya ..." "Mata-mata, kayaknya.... Tembak saja di tempat!" Ia membaca lagi: "'Protein: tidak ada, Gula: tidak ada, Lemak: tidak ada...' Silakan pergi, kameradproletar! Hidup revolusi dunia!"
Prinsip kapitalisme negara pada masa peralihan ke komunisme: pemerintah berpura-pura membayar upah, pekerja berpura-pura bekerja.
Selama bos berpura-pura menggaji kita, kita berpura-pura bekerja.
Lelucon seperti ini bertahan sampai 1980-an.
Seorang bolshevik tua berkata kepada temannya: "Kita sudah mati ketika komunisme terwujud, tetapi anak-anak kita... kasihan anak-anak kita!" (menyindir slogan "Anak-anak kita akan hidup dalam Komunisme!")
J: Di era komunisme, negara akan dibubarkan sekalian dengan aparat polisinya. Rakyat akan menangkap diri mereka sendiri.
P: Bagaimana caranya memberantas tikus di Kremlin?
J: Pasang papan bertuliskan "pertanian kolektif". Separuh tikus akan kelaparan dan sisanya pasti kabur.[4] (menyindir dampak kebijakan kolektivisasi yang dicanangkan Joseph Stalin pada tahun 1928 sampai 1933)
Gulag
Tiga orang mendekam di penjara di Alun-Alun Dzerzhinsky (markas KGB). Orang pertama bertanya apa alasan orang kedua ditangkap. Orang kedua menjawab, "Saya mengkritik Karl Radek." Orang pertama menanggapi, "Lah. Saya ditangkap karena mendukung Radek!" Mereka kemudian menanyai orang ketiga yang dari tadi diam saja di belakang. Ia menjawab, "Saya Karl Radek."
"Lubyanka (markas KGB) adalah gedung tertinggi di Moskow. Anda bisa melihat Siberia dari ruang bawah tanahnya."
Radio Armenia menerima pertanyaan dari pendengar: "Apakah benar bahwa kondisi gulag kita sangat bagus?" Radio Armenia menjawab: "Benar. Lima tahun lalu, seorang pendengar menanyakan hal yang sama dan dikirim ke sana untuk menyelidikinya. Sampai sekarang dia belum pulang; katanya dia suka tinggal di sana."
"Kamerad Brezhnev, benarkah Anda mengumpulkan lelucon-lelucon politik?" – "Ya." – "Sudah berapa banyak?" – "Kurang lebih tiga kamp kerja paksa." (mirip lelucon Jerman Timur tentang Stasi)
Lelucon Radio Armenia atau "Radio Yerevan" memiliki format "silakan tanya sesuka Anda, kami jawab sesuka kami". Mereka memberikan jawaban dadakan atau ambigu untuk pertanyaan tentang politik, sembako, ekonomi, atau hal-hal yang tabu pada era komunis. Pertanyaan dan jawaban dari stasiun radio fiktif ini populer hingga ke luar Rusia.
P: Apa bedanya dongeng kapitalis dan dongeng Marxis?
J: Dongeng kapitalis dimulai dengan kalimat, "Suatu hari, ada....". Dongeng Marxis dimulai dengan, "Suatu hari nanti, akan ada...."
J: Bisa dibilang ada. Di Amerika Serikat, Anda bisa berdiri di depan Gedung Putih di Washington, DC, dan teriak, "Turunkan Reagan!", dan Anda tidak akan ditangkap. Di Lapangan Merah di Moskow, Anda juga bisa teriak, "Turunkan Reagan!", dan Anda tidak akan ditangkap.
P: Apa bedanya undang-undang dasar Amerika Serikat dan Uni Soviet? Dua-duanya menjamin kebebasan berbicara.
J: Ya, tetapi undang-undang dasar Amerika Serikat juga menjamin kebebasan setelah berbicara.[5]
P: Benarkah Uni Soviet negara paling progresif di dunia?
J: Tentu saja! Kemarin lebih baik daripada besok!
Tokoh politik
Vladimir Lenin, Joseph Stalin, Nikita Khrushchev, dan Leonid Brezhnev pergi naik kereta. Tiba-tiba keretanya berhenti. Lenin menyarankan: "Mungkin kita perlu mengumumkan subbotnik supaya pekerja dan petani memperbaiki masalahnya." Stalin melihat ke luar jendela dan berteriak, "Kalau keretanya tidak jalan, masinisnya akan ditembak!" (menyindir Pembersihan Besar-Besaran) Namun, keretanya tidak kunjung bergerak. Khrushchev kemudian berteriak, "Cabut rel di belakang kereta dan letakkan di depan kereta!" (menyindir reorganisasi era Khrushchev). Akan tetapi, keretanya tetap tidak bergerak. Brezhnev pun berkata, "Kamerad sekalian, tutup gordennya, nyalakan gramofon, dan mari berpura-pura keretanya jalan!" (menyindir periode stagnasi Brezhnev) Mikhail Gorbachev kemudian mengatakan, "Keretanya tetap salah jalan!" dan mengubah arah kereta (menyindir kebijakan glasnost dan perestroika). Boris Yeltsin kemudian mengemudikan kereta sampai keluar jalur dan berhenti di tengah padang rumput (menyindir bubarnya Uni Soviet).
Lenin
Lelucon tentang Vladimir Lenin, pemimpin Revolusi Rusia 1917, biasanya mengolok-olok kepribadiannya yang dipopulerkan oleh propaganda: sifat baik, suka anak kecil (Lenin tidak punya anak), suka berbagi, tatapannya yang teduh, dan lain-lain. Dalam guyonan, Lenin digambarkan licik dan hipokrit. Rata-rata leluconnya dilatari interaksi Lenin dengan kepala polisi rahasia, Felix Edmundovich Dzerzhinsky, di Institut Smolny, markas pemerintahan komunis revolusioner di Petrograd, atau dengan khodoki, petani yang ingin bertemu Lenin.
Ketika kelaparan melanda saat perang saudara, perwakilan petani yang lapar pergi ke Smolny untuk menyampaikan petisi. Satu petani berkata, "Kami makan rumput seperti kuda. Lama-lama kami mendengus seperti kuda!" Lenin menenangkan mereka, "Ayolah! Jangan khawatir! Kami minum teh pakai madu di sini, tetapi kami tidak berdengung seperti lebah, kan?"
(Tentang propaganda era Lenin) Kelompok murid TK sedang bertamasya di kebun binatang dan melihat seekor bayi kuda. Mereka tinggal di kota jadi tidak tahu apa itu kuda. Seorang anak pun akhirnya bertanya kepada gurunya "Bu, itu hewan apa?" Guru itu pun menjawab "Ayolah nak, itu hewan yang sering timbul di cerita, legenda, dan syair yang selalu kita baca." Lalu anak tersebut lantas mengelus kepala anak kuda tersebut dan berkata "Oh, jadi rupa Kakek Lenin terlihat seperti ini!"
Stalin
Lelucon tentang Stalin biasanya menyindir sikap paranoidnya dan kebiasaannya meremehkan nyawa manusia (eksekusi massal). Kata-kata Stalin biasanya diucapkan dengan logat Georgia yang kental.
Stalin menghadiri penayangan perdana film komedi Soviet. Ia tertawa dan tersenyum sepanjang film, tetapi berkomentar, "Saya suka sih filmnya, tetapi kumis aktornya sama dengan kumis saya. Tembak dia!" Semua orang terdiam, lalu satu orang mengusulkan, "Kamerad Stalin, bagaimana kalau kumisnya dicukur saja?" Stalin menjawab, "Ide bagus! Cukur dulu, lalu tembak!"
Seorang sekretaris berdiri di luar Kremlin. Laksamana Georgy Zhukov baru selesai rapat dengan Stalin. Dia mendengar Zhukov bergumam, "Dasar si kumis tukang jagal!". Dia pun berlari menemui Stalin dan melapor, "Barusan saya mendengar Zhukov mengatakan 'Dasar si kumis tukang jagal'!" Stalin tidak percaya dan memanggil Zhukov, "Maksudnya apa 'Dasar si kumis tukang jagal'?". Zhukov menjawab, "Tentu saja Hitler!" Stalin kemudian berterima kasih, menyuruhnya pergi, dan memanggil si sekretaris, "Jadi tadi Anda membayangkan siapa?"
Seorang lansia menunggu bus selama dua jam. Beberapa bus lewat saja karena penuh penumpang. Akhirnya dia menaiki satu bus, mengelap keningnya, dan bersyukur, "Akhirnya. Terima kasih, Tuhan!" Sopir bus berkata, "Bu, jangan bilang begitu. Bilang 'Terima kasih, Stalin!'." Ibu tersebut menjawab, "Maaf, pak. Saya sudah tua dan tidak berpendidikan. Mulai sekarang saya ikuti anjuran Anda." Sesaat kemudian, dia bertanya, "Maaf, pak, saya tua dan bodoh. Apa yang harus saya katakan kalau, amit-amit, Stalin meninggal?" Sopir menjawab, "Kalau begitu Anda bisa berkata 'Terima kasih, Tuhan!'"[5]
Seorang pria berteriak di dekat Red Square, " Iosif adalah seorang Moron !", Petugas KGB segera sampai di sana dan pria itu ditangkap. Pria itu mirip dengan Lubyanka Basement di mana dia berkata, "Saya berbicara tentang Iosif yang lain, bukan Pemimpin Agung kita Iosif Stalin." Salah satu petugas mengatakan, ," Jangan berani membodohi kami, jika Anda memanggil Iosif Moron, maka Anda pasti berbicara tentang pemimpin kami yang terkasih!."
Dalam parade Hari Buruh, seorang lansia Yahudi mengangkat poster bertuliskan, "Terima kasih, kamerad Stalin, atas masa kecil saya yang penuh kebahagiaan!" Seorang anggota partai menghampirinya. "Apa maksudnya? Anda mengejek partai kami? Semua orang tahu kamerad Stalin belum lahir waktu Anda masih kecil!" Orang tua tersebut menjawab, "Justru karena itu saya berterima kasih!"[5]
Stalin kehilangan pipa rokok kesayangannya. Beberapa hari kemudian, Lavrentiy Beria menelepon Stalin: "Sudah ketemu?"—"Ya. Ada di bawah sofa."—"Hah? Mustahil! Tiga orang sudah diinterogasi dan mengaku mencurinya!"[6]
Khrushchev
Lelucon tentang Khrushchev biasanya mengacu pada kebijakan reformasi ekonomi, terutama kebijakan memperkenalkan tumbuhan jagung. Dia bahkan dijuluki kukuruznik ('tukang jagung'). Lelucon lainnya menyoroti gagal tanam akibat salah kelola pertanian, inovasi arsitektur kota, konfrontasi dengan Amerika Serikat meskipun masih mengimpor barang dari sana, janji membangun komunisme dalam 20 tahun, atau kepalanya yang botak dan sifatnya yang blak-blakan. Tidak seperti pemimpin Soviet lainnya, dalam lelucon, Khrushchev selalu digambarkan jinak.
Khrushchev mengunjungi peternakan babi dan difoto. Di kantor surat kabar, dewan redaksi membahas teks keterangan gambarnya. "Kamerad Khrushchev di antara babi," "Kamerad Khrushchev dan babi," dan "Babi mengelilingi Kamerad Khrushchev" ditolak karena seolah mengejek. Akhirnya, pemimpin redaksi memutuskan: "Ketiga dari kiri – Kamerad Khrushchev."[5]
Khrushchev, dikelilingi ajudan dan pengawalnya, mengunjungi pameran seni. Dia bertanya, "Apa maksudnya lingkaran hijau dengan bintik-bintik kuning ini?". Ajudannya menjawab, "Lukisan ini menggambarkan petani-petani hebat kita yang berjuang memenuhi kuota dua ratus juta ton gandum."―"Oh gitu. Lalu apa ini segitiga hitam dan garis-garis merah?"―"Ini menggambarkan pekerja industri kita di sebuah pabrik."―"Kalau orang gendut bertelinga ini apa maksudnya?"―"Kamerad Khrushchev, ini bukan lukisan, ini cermin."
Seseorang berteriak "Khrushchev babi!" di Moskwa. Ia pun kemudian ditangkap dan divonis 15 tahun penjara – 5 tahun karena menghina sang Perdana Menteri dan 10 tahun karena membocorkan rahasia negara.
"Leonid Ilyich sedang dioperasi." / "Serangan jantung lagi?" / "Bukan, dadanya diperluas supaya muat satu lagi medali Bintang Emas." (menyindir koleksi penghargaan dan medali Brezhnev)
Pada Olimpiade 1980, Brezhnev berpidato, "O! [tepuk tangan] O!! [tepuk tangan ramai] O!!! [seluruh penonton berdiri dan tepuk tangan]". Ajudannya segera menaiki panggung dan berbisik, "Pak, itu logo Olimpiade. Tidak usah dibaca."
Usai berpidato, Brezhnev menemui penulis pidatonya. "Saya minta pidato 15 menit, bukan 45 menit!" Penulisnya membalas, "Saya kasih tiga salinan, pak..."
Seseorang mengetuk pintu kantor Brezhnev'. Brezhnev berjalan ke pintu, mengenakan kacamata, mengambil kertas dari kantong bajunya, dan membaca, "Siapa?"
Brezhnev berpidato: "Semua orang di Politburo itu pikun. Kamerad Pelshe tidak tahu lagi siapa dirinya: Saya panggil "Halo, kamerad Pelshe", dan dia menjawab "Halo, Leonid Ilyich, saya bukan Pelshe." Kamerad Gromyko seperti anak-anak... Dia mencuri patung keledai dari meja saya... Lalu, saat Grechko meninggal dunia... Tunggu... Mana dia? Kok tidak hadir?"
"Kamerad Brezhnev, apakah benar orang-orang Rusia tidak suka lelucon?" – "Tentu saja, saya justru senang mengoleksi lelucon." – "Bagaimana dengan lelucon politik?" – "Justru itu favorit saya." – "Jadi, sudah berapa banyak koleksi lelucon anda?" – "Hampir empat kamp penuh."
Sindiran lansia
Pada masa Brezhnev, usia para pemimpin Partai Komunis semakin tua. Ketika ia meninggal dunia tahun 1982, usia rata-rata anggota Politburo mencapai 70 tahun. Pengganti Brezhnev, Yuri Andropov, meninggal dunia tahun 1984. Pengganti Andropov, Konstantin Chernenko, meninggal dunia tahun 1985. Rabinovich mengatakan bahwa dia tidak perlu beli tiket acara pemakaman karena dia sudah berlangganan. Ketika kondisi kesehatan Andropov menjadi rahasia umum, beberapa lelucon beredar di masyarakat:
"Mengapa Brezhnev bisa ke luar negeri, sedangkan Andropov tidak? Karena Brezhnev cuma butuh baterai, sedangkan Andropov butuh colokan listrik." (menyindir alat pacu jantung Brezhnev dan mesin cuci darah Andropov)
"Apa bedanya pergantian kekuasaan pada zaman kekaisaran dan zaman sosialisme?" "Pada masa kekaisaran, kekuasaan diserahkan dari bapak ke anak. Pada masa sosialisme – dari kakek ke kakek." (dalam bahasa Rusia, 'kakek' biasanya dipakai untuk menyebut 'bapak-bapak yang sudah tua'.)
Apa saja syarat bergabung dengan Politburo? Sekarang Anda harus bisa naik enam anak tangga tanpa tongkat dan melontarkan tiga kata tanpa kertas contekan.
Gorbachev
Mikhail Gorbachev sering diejek karena tata bahasanya jelek, tetapi rata-rata lelucon era perestroika mengejek slogan dan kebijakannya yang tidak efektif, tanda lahirnya, Raisa Gorbachev yang ikut campur di mana-mana, dan hubungan Uni Soviet-Amerika Serikat.
Seorang warga mengantre untuk membeli vodka dari toko minuman alkohol. Namun, antreannya sangat panjang karena Gorbachev membatasi alkohol. Orang tersebut hilang kesabaran dan mengeluh, "Persetan lah. Aku benci Gorbachev! Aku ke Kremlin sekarang, lalu kubunuh dia!" 40 menit kemudian, orang tersebut datang dan kembali mengantre. Orang-orang penasaran apakah dia berhasil membunuh Gorbachev. Dia menjawab, "Tidak. Saya jadi ke Kremlin, tetapi antrean orang yang ingin membunuh Gorbachev justru lebih panjang!".
Seorang warga Amerika dan seorang warga Soviet berdebat soal negara mana yang lebih bagus. Kata orang Amerika, "Saya bisa masuk ke kantor presiden, menggebrak mejanya, dan berkata 'Pak Presiden, saya tidak puas dengan kinerja Anda.'". Orang Soviet membalas, "Saya juga bisa melakukannya. Saya bisa masuk Kremlin, menggebrak meja Sekretaris Jenderal, dan berkata 'Pak Gorbachev, saya tidak puas dengan kinerja Presiden Reagan!'"
Mikhail Gorbachev dan istrinya pulang naik kereta usai mengunjungi Jerman Timur. Di tengah perjalanan, istrinya bertanya: "Sudah sampai mana, Mikhail?" Ia menyodorkan tangannya keluar jendela dan menjawab: "Masih di Jerman, sayang." Beberapa jam kemudian, istrinya bertanya lagi: "Sudah sampai mana?" Ia menyodorkan tangannya keluar lagi dan menjawab: "Di Polandia." Tidak lama kemudian, istrinya bertanya lagi: "Sudah sampai mana?" Gorbachev mengeluarkan tangannya dan menjawab: "Kita sudah tiba di Rusia." Istrinya penasaran dan bertanya: "Kok kamu tahu padahal cuma mengeluarkan tangan keluar jendela?" Gorbachev menjawab: "Di Jerman, orang-orang mencium tanganku. Di Polandia, orang-orang meludahi tanganku. Di Rusia, orang-orang mencuri jam tanganku."
KGB
Berguyon tentang KGB dianggap seperti menarik ekor harimau.
KGB, GIGN (versi lain menyebutkan FBI) dan CIA masing-masing mencoba membuktikan bahwa mereka paling mahir menangkap penjahat. Sekretaris Jenderal PBB menguji mereka. Dia melepaskan kelinci ke hutan dan mereka harus menangkapnya. Agen CIA masuk hutan. Mereka menempatkan hewan informan di seluruh hutan. Mereka menanyai semua saksi mata yang terdiri dari tumbuhan dan batu. Setelah tiga bulan penyelidikan mendalam, mereka menyimpulkan bahwa kelincinya tidak pernah ada. GIGN (atau FBI) masuk hutan. Dua minggu kemudian, karena gagal mendapatkan petunjuk, mereka membakar hutan, menewaskan semua hewan di dalamnya, termasuk si kelinci, dan tidak meminta maaf. KGB masuk hutan. Mereka keluar dua jam kemudian sambil menggiring seekor beruang yang luka parah akibat disiksa saat diinterogasi. Si beruang berteriak: "Oke! Oke! Saya kelinci! Saya kelinci!"
Seorang pria yang gelagapan menemui KGB. "Burung kakatua saya hilang." "Kami tidak mengurus itu. Ke polisi saja." "Memang, tetapi saya ke sini cuma ingin beritahu bahwa saya tidak setuju dengan perkataan burung kakatua saya."[5]
Beberapa lelucon menyindir kenyataan bahwa warga Soviet di luar negeri tetap diintai KGB:
Atlet Inggris, Prancis, dan Rusia berdiri di podium juara dan mengobrol menjelang upacara penganugerahan medali Olimpiade Musim Panas 1976. Kata atlet Inggris, "Mendapat medali itu menyenangkan, tetapi kenikmatan hakiki tetaplah pulang ke rumah, tiduran, dan minum teh". Kata atlet Prancis, "Dasar orang Inggris. Tidak romantis. Kenikmatan hakiki itu liburan sendirian tanpa istri, lalu bertemu seorang perempuan dan berhubungan singkat sebelum pulang ke rumah." Atlet Rusia menanggapi, "Kalian semua salah. Kenikmatan hakiki adalah ketika kamu tidur di rumah, lalu KGB mendobrak pintu rumahmu pagi-pagi buta, merangsek ke kamar tidurmu dan mengatakan 'Ivan Ivanovitch, Anda kami tahan', lalu kamu membalas 'Maaf, Ivan Ivanovitch tinggal di rumah sebelah'".
Kehidupan sehari-hari
P: Mana yang lebih berguna – koran atau TV? A: Koran lah. Anda tidak bisa bungkus ikan pakai TV. (versi lain: "Anda tidak bisa mengelap bokong pakai TV" – menyindir kelangkaan tisu toilet di Uni Soviet sehingga masyarakat beralih memakai koran)
"Kami berpura-pura kerja. Mereka berpura-pura menggaji kami." (menyindir rendahnya produktivitas dan upah minimum di Uni Soviet)
Kalau berpikir, berbicara, dan menulis, jangan tanda tangan.
Kalau berpikir, berbicara, menulis, dan tanda tangan, jangan terkejut.
Seorang nenek bertanya kepada cucunya: "Nak, jelaskan Komunisme kepada nenek. Kok bisa orang-orang hidup di dalam komunisme? Kamu pasti diajarkan di sekolah." "Mereka bisa hidup kok, Nek. Saat Komunisme terwujud, toko-toko akan berlimpah barang – banyak mentega, daging, sosis … Nenek bisa ke toko dan beli apapun yang nenek inginkan..." "Ah! Seperti zaman Kekaisaran Rusia ya!"[7]
Setiap pagi, seorang pria datang ke gerai koran, membeli Pravda, melihat halaman depannya, lalu membuangnya sambil marah-marah. Loper korannya penasaran, "Maaf, pak. Setiap pagi Anda beli Pravda lalu membuangnya tanpa membacanya. Buat apa dibeli?" Pria tersebut menjawab, "Saya cuma tertarik dengan halaman depannya. Saya mencari berita orang meninggal (wartamerta)." – "Berita orang meninggal bukan di halaman depan, pak!" – "Percaya deh, orang yang saya cari pasti masuk halaman depan."[8]
Ada dua orang optimis dan pesimis sedang berbicara tentang Uni Soviet. Orang pesimis berkata "Negara kita sudah sangat buruk sehingga tidak mungkin untuk menjadi lebih buruk lagi." – "Jangan khawatir, kemungkinan selalu ada." balas orang optimis.
Sejumlah lelucon menyindir intensnya indoktrinasi politik dalam sistem pendidikan Uni Soviet:
"Istri saya sudah tiga tahun sekolah masak." / "Wah. Dia pasti jago masak sekarang!" / "Oh, tidak. Dia masih belajar tentang Kongres Partai Komunis Uni Sovietke-20."
Beberapa lelucon mengejek kelangkaan permanen di berbagai toko:
Seseorang masuk toko dan bertanya, "Anda jual ikan di sini kan?". Penjualnya menjawab, "Salah, pak. Ini toko daging, dan kami tidak punya daging. Toko ikan di seberang jalan, pak, dan mereka tidak punya ikan!"
"Apa yang terjadi apabila sosialisme Soviet menyebar ke Arab Saudi? Lima tahun pertama tidak terjadi apa-apa. Selanjutnya, kelangkaan minyak." (versi lain: "...kelangkaan pasir.")
Ada subgenre lelucon di atas yang menyoroti antrean pendaftaran untuk jenis sembako tertentu. Saking panjangnya, waktu tunggunya bisa mencapai tahunan.
"Ayah, boleh pinjam kunci mobil?" / "OK, tapi jangan hilang ya. Mobilnya baru datang tujuh tahun lagi!"
"Saya mau mendaftar membeli mobil. Seberapa lama antreannya?" / "Sepuluh tahun dari sekarang." / "Pagi atau malam?" / "Apa bedanya?" / "Tukang ledengnya bisa datang pagi".
Rusia pasca-Soviet
Yeltsin
Lelucon tentang Boris Yeltsin seringkali melibatkan privatisasi ekonomi yang dia lakukan, kondisi ekonomi Rusia yang buruk, kasus korupsi, serta bangkitnya Oligarki.
"Aduh, sejak URSS bubar negara kita makin kacau. Sekarang negara kita pecah dan menjadi lembek seperti melon." – "Syukurlah, akhirnya ada makanan!"
Seseorang memarkirkan mobilnya di parkiran Kremlin. Ketika ia keluar dari mobilnya, seorang polisi datang dan memberitahu orang tersebut "Jangan parkir disini, jendela rumah Yeltsin tepat menghadap tempat ini!" Orang tersebut terkejut, lantas tersenyum dan mengatakan "Tenang saja, pak. Mobilnya sudah saya kunci."
Putin
Slogan Rusia yang terkenal saat ini adalah "Rusia sedang bangkit berdiri."
Negara-negara Barat dari dulu memaksa Rusia tunduk berlutut, tetapi Rusia selalu tiduran.
Putin mimpi bertemu Stalin dan berkata "Aku ingin memberikan dua nasehat untukmu. Pertama, bunuhlah seluruh lawan politikmu. Kedua, cat ulang Kremlin menggunakan cat warna biru." Putin lantas bertanya "Mengapa harus warna biru?" Stalin pun membalas "Karena aku tahu kau tidak akan menyanggah nasehat pertamaku."
Perang Rusia – Ukraina
Pasca Invasi Rusia ke Ukraina, banyak lelucon yang menyindir keputusan Putin yang dianggap sembrono serta kebobrokan tentara rusia selama perang Rusia – Ukraina.
"Menurut Putin, Rusia tidak berperang dengan Ukraina, Rusia justru sedang melawan agresi NATO" – "Jadi, sudah berapa korban dari pihak kita?" – "Kita sudah kehilangan 15.000 tentara, 6 jenderal, 500 tank, 3 kapal, 100 pesawat tempur, serta 1000 truk." – "Sedangkan korban dari pihak NATO?" – "NATO belum melakukan apa-apa."
Kita sudah memasuki hari ke-273 dari Operasi Militer Khusus untuk menaklukkan Kyiv selama 3 hari.
Roskomnadzor memberi perintah untuk mengganti judul buku "War and Peace" (Perang dan Perdamaian) menjadi "Special Operation and Treason" (Operasi Khusus dan Makar).
"Aku dengar kau kemarin pergi berperang ke Ukraina?" – "Tentu saja." – "Apakah benar disana ada neo-Nazi seperti yang dikatakan TASS?" – "Aku tidak tahu secara pasti, tetapi setidaknya aku mendapat mesin cuci gratis setelah berperang di sana."
Christie Davies, Jokes and Their Relation to Society (1998) ISBN3-11-016104-4, Chapter 5: "Stupidity and rationality: Jokes from the iron cage" (about jokes from beyond the Iron Curtain)
Dora Shturman, Sergei Tiktin (1985) "Sovetskii Soiuz v zerkale politicheskogo anekdota" ("Soviet Union in the Mirror of the Political Joke"), Overseas Publications Interchange Ltd., ISBN0-903868-62-8(Rusia)