Lambang Paus Fransiskus |
---|
|
|
Pemangku | Fransiskus |
---|
Digunakan sejak | 2013 |
---|
Motto | Miserando Atque Eligendo |
---|
Lambang Paus Fransiskus adalah lambang yang digunakan oleh Paus Fransiskus, yang diumumkan pada 18 Maret 2013. Fransiskus memutuskan untuk tetap menggunakan lambang dan motto yang digunakan sejak penahbisannya menjadi uskup pada tahun 1991, tetapi dengan penyesuaian terkait posisinya sebagai Paus Gereja Katolik Roma.[1]
Lambang
Di dalam lambang tersebut terdapat lambang Serikat Yesus, sebuah bintang berarah lima, dan sebuah bunga spikenard[2] — yang juga ada pada lambang sebelumnya dari Bergoglio yang digunakan saat menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires.
Sebagai seorang Yesuit, lambang Fransiskus menampilkan lambang status tersebut: kristogram IHS (sebuah monogram dari Nama Yesus Yang Tersuci), yang ditulis dengan warna merah dalam matahari yang bersinar. Di bawah huruf H, yang di atasnya terdapat sebuah salib, terdapat tiga buah paku hitam.[1] Bintang berarah lima adalah lambang kuno dari Perawan Maria.[1] Berdasarkan tradisi ikonografi Spanyol, Santo Yusuf —pelindung Gereja universal— dilambangkan dengan bunga spikenard di tangannya.[1]
Dengan menempatkan dua simbol ini, Paus Fransiskus hendak menunjukkan devosi pribadinya secara khusus kepada Santa Perawan Maria dan Santo Yusuf.
Ornamen eksternal
Secara tradisional, lambang kepausan umumnya hanya dihias oleh tiara kepausan berjenjang tinga dengan lipatan dan salib bersilang Santo Petrus dengan sebuah tali. Tiara mewakili peran otoritas Paus, sementara kunci mewakili kekuasaan untuk mengikat dan melepaskan di bumi dan surga (Mat16:19). Lambang Paus Fransiskus tetap menggunakan kunci tersebut, tetapi mengganti tiara (seperti yang dilakukan pendahulunya) dengan sebuah mitra. Namun, tiara dan kunci tetap menjadi simbol kepausan, dan muncul pada lambang Tahta Suci dan juga pada Bendera Vatikan secara terbalik.
Mitra
Seperti lambang pendahulunya, Fransiskus mengganti tiara kepausan dengan sebuah mitra berwarna silver, dengan tiga garis berwarna emas. Garis tersebut mewakili tiga jenjang dan mahkota yang ada pada tiara, yang mewakili tiga kekuasaan dari Perintah, Yuridikasi, dan Magisterium. Garis-garis mempertahankan makna tersebut dan digabungkan di pusat untuk menunjukkan persatuan mereka dalam orang yang sama.
Motto
Berbeda dengan lambang kepausan sebelumnya, Fransiskus memutuskan untuk tetap mempertahankan motto pribadinya: Miserando atque eligendo (bahasa Latin dari "memandangnya dengan kerahiman dan memilihnya"). Motto ini diambil dari homili abad ke-21 dari Santo Beda (pada Injil Matius) dan merujuk kepada episode pemanggilan Santo Matius.[1] Ia menuliskan:
Vidit ergo lesus publicanum et quia miserando atque eligendo vidit, ait illi 'Sequere me'.
— Om. 21; CCL 122, 149-151
Homili Santo Beda, yang dibacakan pada Pesta Santo Matius, adalah sebuah penghormatan terhadap Kerahiman Ilahi Yesus Kristus dan menjadi hal yang signifikan bagi Fransiskus dalam perjalanan spiritualnya. Berdasarkan sebuah komunike yang menjelaskan lambang kepausan, pada usia 17 tahun, Jorge Bergoglio mengalami secara khusus kehadiran Allah yang mahakasih dalam hidupnya.[3] Kehadiran tersebut membuat Bergoglio terpanggil ke dalam hidup religius dan mengikuti teladan Santo Ignatius dari Loyola.
Galeri
Referensi
Lihat pula
Pranala luar