Kura-kura brazil
Kura-kura brazil dikenal juga sebagai kura-kura ''red-ear slider'' atau dalam bahasa latin ''trachemys scripta elegans''. Hal ini disebabkan adanya semburat warna merah tepat di belakang matanya sehingga menyerupai telinga berwarna merah. Kura-kura Brazil berasal dari bagian selatan Amerika Serikat, memiliki warna tempurung campuran antara hijau dan kuning. Daya tahan kura-kura brazil yang kuat membuat kura-kura mudah beradaptasi dengan lingkungan manapun. Umur kura-kura dapat mencapai usia 25 tahun dengan panjang maksimal sekitar 40 cm. Kura-kura Brazil berkembang biak dengan cara bertelur. Jumlahnya bervariasi antara 6 hingga 15 butir tergantung kesuburan dan cuaca. Kura-kura brazil biasanya bertelur sekitar bulan Agustus hingga September menjelang musim hujan. dan untuk menetas dibutuhkan waktu sekitar 60 hari. Setelah menetas kura-kura brazil akan segera mencari perairan untuk tumbuh dewasa. Kura-Kura Brazil berwarna hijau tua dengan garis-garis kuning dan memiliki bercak merah pada setiap sisi di kepalanya. Kura-kura ini dapat mudah dibedakan oleh rahang bawahnya yang lebih bulat dibanding jenis pseudemys yang lebih kotak. Jari-jari kaki belakangnya dihubungkan oleh selaput seperti bebek karena mereka hewan air. untuk membedakan jenis kelamin, Jantan memiliki cakar yang lebih panjang di kaki depannya. sedangkan kloaka pada betina lebih dekat ke tempurungnya daripada jantan. TaksonomiKura-kura brazil termasuk ke dalam ordo Testudines, yang berisi sekitar 250 spesies penyu. Ini adalah subspesies dari Trachemys scripta. Itu sebelumnya diklasifikasikan dengan nama Chrysemys scripta elegans. Trachemys scripta berisi tiga subspesies: T. s. elegans (slider bertelinga merah), T. s. scripta (slider perut kuning), dan T. s. troostii (slider Cumberland).[2] Referensi
Bacaan lanjutan
|
Portal di Ensiklopedia Dunia