Kudeta gerejawi adalah istilah yang mengacu kepada upaya tiga uskup dari Gereja Ortodoks Siprus untuk menjatuhkan Presiden Republik Siprus, Uskup Agung Makarios III, dari Maret 1972 hingga Juli 1973.
Latar belakang
Dalam pertemuan Sinoda Suci Gereja Ortodoks Siprus yang diadakan pada tanggal 2 Maret 1972, Uskup Gennadios (Machairiotis) dari Paphos, Anthemos (Machairiotis) dari Kition dan Kyprianos (Kyriakides) dari Kyrenia meminta agar Uskup Agung Makarios III mundur dari jabatannya sebagai Presiden Siprus. Mereka merasa bahwa uskup yang memegang jabatan sekuler telah melanggar hukum gereja. Makarios menjawab tudingan ini pada tanggal 19 Maret. Ia menuduh ketiga uskup ini sebagai pelaku konspirasi dengan orang di luar gereja (secara tersirat mengacu kepada junta yang menguasai Yunani pada saat itu dan juga pemimpin organisasi gerilyawan EOKA, George Grivas). Makarios menyatakan bahwa jabatan Presiden Siprus tidak dapat dianggap sekuler pada masa ketika orang-orang Yunani Ortodoks di Siprus sedang berjuang demi keselamatan nasional, dan jabatan sekuler sama sekali tidak memberikan keuntungan bagi uskup, tetapi merupakan kewajiban yang harus diemban olehnya.
Ketiga uskup ini tetap bersikukuh dengan pendapatnya dan krisis pun berlanjut. Krisis ini akhirnya mencapai klimaksnya setelah Makarios terpilih lagi menjadi presiden pada tanggal 8 Februari 1973. Ketiga uskup ini memanggil Makarios untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam sesi luar biasa Sinoda Suci yang akan diadakan pada tanggal 7 Maret 1973, tetapi Makarios menjawab pada tanggal 6 Maret dan menyatakan bahwa Sinoda ini tidak sesuai dengan hukum gereja dan keputusannya tidak akan dianggap sah. Ketiga uskup ini tetap mengadakan pertemuan ini dan memutuskan untuk mencabut jabatan gerejawi Makarios.[1]
Makarios lalu mengadakan Sinoda yang diikuti oleh perwakilan semua patriark Ortodoks. Mereka semua menjawab (kecuali Gereja Yunani dan Patriarkat di Istanbul, Turki). Sinoda ini diadakan pada tanggal 5-6 Juli 1973 dan memutuskan untuk membatalkan pencabutan jabatan Makarios serta meminta agar ketiga uskup ini hadir untuk menyatakan pendapat mereka. Ketiga uskup ini menolak, sehingga Sinoda pada tanggal 14 Juli mencabut jabatan mereka.