Krishna Balagita (lahir 26 Maret 1967) atau lebih dikenal dengan Krishna ini adalah seorang musisi, penulis lagu, penata musik, pemain piano, ilustrator dan mantan kibordis, pendiri dan pimpinan/leader dari grup musik ADA Band[1] musik film dan produser rekaman.
Krishna mulai dikenal masyarakat melalui tembang-tembang hitsnya di Ada Band. Grup musik yang didirikannya bersama Ibrahim Imran, Dika, Iso Eddy Himawarso dan Eel Ritonga.
Perjalanan Karier
Awal Karier
Mulai memiliki ketertarikan yang luar biasa terhadap musik sejak usia 12 tahun dengan mempelajarinya secara otodidak. Bersyukur Krishna lahir di lingkungan keluarga yang sangat mencintai musik yang membuatnya terbiasa mendengarkan musik dari berbagai genre seperti Klasik, Jazz, Pop dan Rock. Semasa SMP Krishna sudah banyak bergabung dengan band di sekolahnya dan selepas SMA memutuskan untuk belajar dan memperdalam bakat musiknya pada Jack Lesmana dan mulai memainkan Jazz[2] secara lebih mendalam. Di usianya yang ke 25 tahun sudah mulai bergabung dengan beberapa musisi jazz tanah air seperti Maryono Quintet, Ireng Maulana dan beberapa musisi Jazz senior lainnya. Di samping itu juga tetap aktif dalam dunia ajar-mengajar musik di Indra Lesmana Workshop. Pada akhir tahun 1993 Krishna hengkang ke Australia dan lebih mendalami lagi komposisi musik pada Paul MacNamara, salahseorang guru besar jazz di New South Wales Conservatorium of Music. Tahun 1994 kembali ke tanah air dan mulai tampil pada beberapa acara Jazz di tanah air seperti Jak Jazz[2] dan masih banyak lagi.
Karier Lain
Atas kecintaannya pada musik Jazz pada tahun 2002 Krishna sempat merilis album solo Jazz Berjudul “Sign of Eight”.[2]
Delapan lagu instrumental ini menghadirkan bintang-bintang pemain musik tamu seperti Indra Lesmana, Gilang Ramadhan, Dewa Budjana, Tohpati, Indro Hardjodikoro dan lain-lain.
Ada Band
Krishna Mulai mengawali kariernya di Industri rekaman musik Indonesia pada tahun 1996 dengan membentuk Ada Band. Pada tahun 1997 album pertama Ada Band yang berjudul “Seharusnya” dirilis di pasaran dan mendapat sambutan yang cukup baik dari pendengar musik tanah air. Pada album kedua (PerADAban 2000)
yang dirilis pada akhir tahun 1999 Ada Band mulai menuai sukses dengan terjual lebih dari 100.000 keping. Lagu "Ough (Tak Kan Pernah Hati Ini Untukmu)" menjadi lagu andalan pertama, tetapi setelah itu Ada Band harus rela ditinggal Iso Eddy H (synthesizer) dan E’el (drum). Pada tahun 2001 album “Tiara” dirilis, tetapi lagi-lagi terjadi perpecahan di tubuh Ada Band hingga akhirnya Ibrahim Imran harus hengkang dari group tersebut. Pada tahun 2003 Ada Band kembali mencoba tampil dengan formasi baru, hanya Krishna dan Suriandika Satjadibrata sebagai pemain lama yang tersisa. Posisi Baim digantikan oleh Donnie Sibarani, Rama Yaya Moektio menggantikan posisi E’el dan posisi gitar digantikan oleh Marshal Surya Rachman. Namun perubahan formasi ini ternyata kembali membawa angin baik bagi Ada Band. Album “Metamorphosis”sukses terjual hingga lebih dari 300.000 keping. Lagu "Masih" (Sahabatku Kekasihku) menjadi andalan pada album tersebut. Discography dirilis pada akhir tahun 2003 dengan menghadirkan lagu “Jadikan Aku Raja”
sebagai hit single dan terjual hingga 200.000 keping. Pada tahun 2004 album “Heaven of Love” dirilis, terjadi peningkatan yang lebih drastis lagi pada penjualannya. Lagu andalan “Manusia Bodoh” mencetak 600.000 keping pada waktu 6 bulan penjualan. Pada tahun 2005 Ada Band tour bersama Ari Lasso ke 33 kota[3] di Indonesia. Pada tahun 2006 album “Romantic Rhapsody” dirilis dengan lagu "Karena Wanita" sebagai andalan dan masih mencetak penjualan hingga 600.000 keping. Tahun 2007 album "Cinema Story" dirilis dengan lagu Selamanya sebagai lagu andalan dan soundtrak dari film tersebut. Tahun 2008 Krishna resmi mengundurkan diri[4] dari Ada Band.[5]
Krishna & the New Spectrum
Pada tahun 2007[6] Krishna mencoba bereksplorasi lagi dengan merilis album solo berjudul “Light From Heaven”. Mengaransir ulang lagu-lagu dari masa awal di Ada Band dengan format orkestra dan menghadirkan banyak bintang penyanyi tamu seperti Ian Kasela, Dudi “Yovie & Nuno”, Happy Salma, Zacky ex “Kapten”, Ale Aulia. Lagu “Kau Buatku Menangis” menjadi andalan pertama dan “Rahasia Indah”.