Konspirasi Tagantsev (atau kasus Organisasi Militer Petrograd) adalah sebuah konspirasi monarkis palsu yang dikuak oleh kepolisian rahasia Uni Soviet pada 1921 untuk meneror para intelektual yang dianggap sebagai lawan potensial terhadap rezim pemerintahan Bolshevik.[1] Akibatnya, lebih dari 800 orang, kebanyakan dari komunitas saintifik dan artistik di Petrograd (kini Sankt-Peterburg), ditangkap atas dakwaan terorisme palsu, 98 orang diantaranya dieksekusi dan sebagian besar dari mereka dikirim ke kamp-kamp konsentrasi. Salah satu tokoh yang dieksekusi adalah penyair Nikolay Gumilev, salah satu pendiri gerakan Acmeist yang berpengaruh.
Perkara tersebut mengambil nama dari Vladimir Nikolaevich Tagantsev, seorang geografer dan anggota Akademi Sains Rusia yang ditangkap, disiksa dan ditipu untuk membongkar ratusan nama orang yang tak suka rezim Bolshevik. Salah satu perwira keamanan yang mengurusi kasus tersebut adalah Yakov Agranov, yang kemudian menjadi salah satu pengorganisir utama pengadilan bohong-bohongan Stalinis dan Pembersihan Besar-Besaran pada 1930an. Kasus tersebut resmi dianggap palsu dan para korbannya direhabilitasi oleh otoritas Rusia pada 1992.[2]