Kongres Lausanne merupakan kongres internasional mengenai Penginjilan se-Dunia, yang diadakan di Lausanne, pada bulan Juni tahun 1974.[1] Kongres ini dihadiri oleh kira-kira 3000 peserta dari 150 negara yang hadir.[1] Tema dari kongres ini ialah Biarkan Bumi Mendengarkan Suara-Nya.[1] Pertemuan ini bagi kelompok Evangelikal dalam banyak hal dapat disamakan dengan Konsili Vatikan II bagi Gereja Katolik Roma.[1] Pemikiran dan hasil kesepakatan yang dihasilkan dalam kongres ini tertuang dalam Lausanne Covenant.[1]
Kongres ini memiliki arti penting bagi kaum Evangelikal.[1] Pertama, kongres ini mengubah pandangan Evangelikalisme dulu, yang bersifat merasa jaya, diganti dengan sikap penyesalan dosa dan pengakuan atas masa lampau bahwa ada hal yang tidak selalu sehat dan perlu untuk mempelajari yang lain .[1] Kedua, dengan kongres ini, kelompok Evangelikal mengambil sikap untuk peduli dan ikut bertanggung jawab terhadap kegiatan sosial dalam proses penginjilan yang dilakukan.[1][2]
Berikut salah satu petikan keputusan yang tertuang dalam Perjanjian Lausanne:
Lebih dari 2.700 orang, yaitu lebih dari dua pertiga seluruh umat manusia belum diinjili. Kami merasa malu karena begitu banyak yang masaih telantar. Ini merupakan teguran tetap bagi kami dan seluruh gereja. Kami semuanya terkejut karena jutaan orang hidup melarat dan kami merasa cemas karena ketidakadilan yang menjadi penyebabnya. Di antara kami, mereka yang hidup berlebihan menerima tanggung jawab untuk mengembangkan pola hidup sederhana agar dapat menyumbangkan lebih banyak bagi bantuan dan pekabaran Injil. (Lausanne Covenant/Perjajian Lausanne 9)