Kondensasi aldol adalah sebuah reaksi organik antara ion enolat dengan senyawa karbonil, membentuk β-hidroksialdehida atau β-hidroksiketon dan diikuti dengan dehidrasi, menghasilkan sebuah enon terkonjugasi.
Kondensasi aldol sangatlah penting dalam sintesis organik karena menghasilkan ikatan karbon-karbon dengan baik. Kondensasi aldol umumnya didiskusikan pada pelajaran kimia organik tingkat universitas.[1][2][3] Dalam bentuk yang biasa, ia melibatkan adisi nukleofilik sebuah enolatketon ke sebuah aldehida, membentuk β-hidroksi keton, atau sebuah "aldol" (aldehida + alkohol), sebuah unit struktural yang dijumpai pada molekul alami dan obat-obatan.[4][5][6]
Nama kondensasi aldol juga umumnya digunakan untuk merujuk reaksi aldol itu sendiri yang dikatalisasi oleh aldolase (terutama dalam biokimia). Namun reaksi aldol sebenarnya bukanlah sebuah reaksi kondensasi karena ia tidak melibatkan pelepasan molekul yang kecil.
Reaksi antara keton dengan aldehida (kondensasi aldol silang) atau antara dua aldehida juga dinamakan Kondensasi Claisen-Schmidt. Nama reaksi ini berasal dari Rainer Ludwig Claisen dan J. G. Schmidt yang secara terpisah mempublikasi topik ini pada tahun 1880 dan 1881.[7][8][9]
Mekanisme
Bagian pertama reaksi ini adalah sebuah reaksi aldol, sedangkan bagian kedua reaksi ini adalah reaksi dehidrasi. Dehidrasi dapat diikuti oleh dekarboksilasi ketika terdapat sebuah gugus karboksil yang aktif. Produk adisi aldol dapat didehidrasi via dua mekanisme, yakni mekanisme enolat yang menggunakan basa kuat dan mekanisme enol yang menggunakan katalis asam.[10]
Mekanisme enolat:
Mekanisme enol:
Jenis-jenis kondensasi
Adalah penting untuk membedakan kondensasi aldol dari reaksi adisi senyawa karbonil lainnya.
etil 2-metilasetoasetat dan kamfolenat aldehida bereaksi dengan kondensasi aldol.[13] Prosedur sintetik ini[14] umumnya dijumpai pada tipe reaksi ini. Pada proses ini, selain pelepasan air, etanol dan karbondioksida juga dilepaskan pada dekarboksilasi.
Oleh karena epimerisasi melalui sebuah ion umum enolat (zat antara A), produk reaksi mempunyai konfigurasi cis (R,R) dan bukannya trans (R,s) seperti yang ada molekul awal reaksi. Oleh karena hanya isomer cis yang mengendap dari larutan, produk ini dihasilkan secara eksklusif.
^
Wade, L. G. (6th ed. 2005). Organic Chemistry. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall. hlm. 1056–1066. ISBN 0-13-236731-9.Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
^
Smith, M. B.; March, J. (5th ed. 2001). Advanced Organic Chemistry. New York: Wiley Interscience. hlm. 1218–1223. ISBN 0-471-58589-0.Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^
Mahrwald, R. (2004). Modern Aldol Reactions, Volumes 1 and 2. Weinheim, Germany: Wiley-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA. hlm. 1218–1223. ISBN 3-527-30714-1.
^
Mukaiyama T. (1982). "The Directed Aldol Reaction". Org. React. 28: 203–331. doi:10.1002/0471264180.or028.03.Parameter |dou= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^
Paterson, I. (1988). "New Asymmetric Aldol Methodology Using Boron Enolates". Chem. Ind. 12: 390–394.
^Continuous catalytic ‘‘one-pot’’ multi-step synthesis of 2-ethylhexanal from crotonaldehyde Tsunetake Seki, Jan-Dierk Grunwaldt and Alfons Baiker Chem. Commun., 2007, 3562–3564 doi:10.1039/b710129e DOI: 10.1039/b710129e
^(E)-6-(2,2,3-Trimethyl-cyclopent-3-enyl)-hex-4-en-3-one Concepcion Bada, Juan M. Castro, Pablo J. Linares-Palomino, Sofia Salido, Joaquan Altarejos Manuel Nogueras, Adolfo Sanchez, Molbank2004, M388 Online Publication
^Etil 2-metilasetoasetat (2) ditambahkan ke dalam larutan natrium hidrida dalam dioksana yang diaduk. Kamfolenat aldehida (1) kemudian ditambahkan dan campuran direfluks selama 15 jam. 2N asam klordia kemudian ditambahkan dan campuran diekstraksi dengan dietil eter. Lapisan organik dibersihkan dengan 2N asam klorida, natrium bikarbonat jenuh, dan air garam. Fase organik tersebut kemudian dikeringkan dengan natrium sulfat anhidrat dan pelarut diuapkan dalam tekanan rendah, menghasilkan residu yang kemudian dimurnikan dengan distilasi vakum, menghasilkan 3 (58%).
^M. B. Goren, E. A. Sokoloski and H. M. Fales (2005). "2-Methyl-(1Z,3E)-butadiene-1,3,4-tricarboxylic Acid, "Isoprenetricarboxylic Acid"". J. Org. Chem.70 (18): 7429–7431. doi:10.1021/jo0507892.
^J. A. Varela, C. Gonzalez-Rodriguez, S. G. Rubin, L. Castedo and C. Saa (2006). "Ru-Catalyzed Cyclization of Terminal Alkynals to Cycloalkenes". J. Am. Chem. Soc.128 (30): 9576–9577. doi:10.1021/ja0610434.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Simple and Effective Protocol for Claisen-Schmidt Condensation of Hindered Cyclic Ketones with Aromatic Aldehydes Valeriy Vashchenko, Lidiya Kutulya, Alexander Krivoshey Synthesis 2007: 2125-2134 doi:10.1055/s-2007-983746