Koherensi menurut ilmu linguistik merupakan kepaduan antarsatuan lingual dalam teks atau tuturan.[1] Koherensi juga berarti sebuah hubungan semantis antarkalimat atau antarbagian sebuah wacana, yang keberadaannya berfungsi untuk menciptakan kepaduan antarbagian dalam teks atau tuturan. Hubungan ini mencakup hubungan semantis antarkalimat, hubungan antara proposisi satu dengan proposisi lain, dan juga antar makna satu dengan makna yang lain. Jika sebuah teks atau tuturan tidak memiliki koherensi, maka hubungan semantik-pragmatiknya pun menjadi tidak logis.[2]
Jenis Koherensi
Koherensi Hubungan Aditif
Jenis koherensi ini dapat ditilik melalui konjungsi koordinatif yang digunakan pada teks atau tutran. Misalnya pada penggunaan kata dan, tetapi, atau, juga makna yang sama pada kata-kata tersebut.
Koherensi Hubungan Kausal
Jenis koherensi ini dapat ditelusuri berdasarkan penggunaan konjungsi subordinatif seperti karena, meskipun, asalkan, dan lain sebagainya.
Referensi
- ^ Mulyana (2005). Kajian Wacana: Teori, Metode, & Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana. hlm. 135.
- ^ Hartono, B. (2012). Dasar-Dasar Kajian Wacana. Semarang: Pustaka Zaman. hlm. 151.