Ketty, Pulau Lakor, Maluku Barat Daya

Ketty
Negara Indonesia
ProvinsiMaluku
KabupatenMaluku Barat Daya
KecamatanPulau Lakor
Kode pos
97654
Kode Kemendagri81.08.12.2001 Edit nilai pada Wikidata
Luas2 km²
Jumlah penduduk500 jiwa
Kepadatan... jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 8°15′32.83″S 128°10′3.58″E / 8.2591194°S 128.1676611°E / -8.2591194; 128.1676611


Ketty adalah sebuah desa tertua yang berada di Kecamatan Pulau Lakor, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Ketty terbentuk pada tahun 1317 dengan nama semula Kyeti Wyena Dartelu Mespali Letemtoo Ruhnu Koota yang berada pedalaman pulau Lakor yang bernama Kytenni Matru (antara Ketti dan dusun Werwawan) namun dengan berjalannya waktu maka nama tersebut berubah menjadi Ketty. Pada waktu itu penduduk Ketty sangat banyak hingga ribuan jiwa namun terjadi serangan wabah penyakit maupun perang saudara yang mengakibatkan kematian sehingga banyak orang yang eksodus ke wilayah teedekat seperti Letoda, Lolotuara, Yamluli, Sera, Werwawan, bahkan sampai ke pulau Leti, pulau Luang, pulau Moa, pulau Babar, pulau Tanimbar, pulau Ambon, pulau Seram, Makasar, bahkan sampai ke pulau Jawa untuk dapat mempertahankan status sosialnya/strata/mereka. Dari peristiwa itu maka Ketty berpindah dari Kytenni Matru ke pesisir selatan pulau Lakor hingga saat ini.

Pemerintahan Ketti

Ketti memiliki Raja yang dikenal dengan bahasa setempat yaitu bahasa Lakor dengan nama sebutan Rierha Marna. Rierha Marna ini adalah orang yang memiliki kedudukan sebagai raja dan hanya keturunannya saja yang berhak menjadi kepala desa. Pada tahun 1550 bangsa Portugis menguasai wilayah ini dipimpin oleh seorang Portugis yang bernama Yoori Pau. Yoory Pau mengangkat dan mengukuhkan raja pertama Ketty kepada ahli warisnya yang bernama Utanmeru Sairitroma dari mata rumah Sorsery maka disitulah negeri Ketty berdiri dan memiliki pemerintahan, hingga tahun tahun 1925 bangsa Belanda mengambil alih wilayah ini dari Portugis dan menyebutnya dengan nama Zuid Western Einlanden atau gugusan Kepulauan Selatan daya (gugusan pulau pulau Terselatan, pulau pulau Lemola, pulau Babar, dan Tanimbar)

Pada tahun 1800 dimasa pemerintahan raja Ketty yang ke 4 yaitu Pitandara, dia menyatukan dua negeri yakni Ketty dan Letpey dimana sebelumnya kedua negeri ini memiliki pemerintahan sendiri - sendiri. Penyatuan kedua negeri ini karena mengingat jasa-jasa dari ibu angkatnya (inang penyusu) yang berasal dari Letpey bernama Upa Twaimi yang menyusui dan mengasuhnya sejak lahir saat ibu kandungnya meninggal maka kedua negeri ini menjadi satu hingga saat ini.

Berikut ini silsilah keturunan mata rumah Sorsery hingga keturunan ke 9 yang menjadi Raja / Kepala Desa di Ketti :

  1. Utanmeru Sairitroma
  2. Leliota (perempuan)
  3. Utanmeru
  4. Pitandara
  5. Tomsa Paliaky
  6. Thomas paliaky
  7. Petrus Paliaky
  8. Gabriel Paliaky
  9. Maria Paliaky (dari tahun 2008 s/d 2021)
  10. Belum ada (karteker)