Kertas bebas-kayuKertas bebas-kayu (en: Wood-free paper, nl: houtvrij schrijfpapier; HVS) merupakan kertas yang dibuat dari pulp kimia secara eksklusif, dan tidak menggunakan pulp mekanis.[1] Pulp kimia biasanya dibuat dari kayu pulp, namun tidak dianggap sebagai kayu karena sebagian besar zat lignin pada kayu pulp telah dihilangkan dan dipisahkan dari serat selulosa selama pemrosesan, sedangkan pada pulp mekanis sebagian besar komponen kayu masih dipertahan. Oleh karena itu, pulp mekanis masih dapat digambarkan sebagai kayu.[2][3][4] Kertas bebas kayu memiliki sifat tidak mudah menguning dibanding kertas yang mengandung pulp mekanis. Kertas bebas kayu menawarkan beberapa manfaat lingkungan dan ekonomi, termasuk pengurangan deforestasi, penurunan konsumsi energi, dan peningkatan pengelolaan limbah.[5][6] Istilah kertas bebas-kayu dapat membingungkan bagi seseorang yang tidak terbiasa dengan proses pembuatan kertas karena kertas biasanya terbuat dari bubur (pulp) kayu yang berasal dari pepohonan dan semak belukar. Di Indonesia, kertas bebas-kayu disebut dengan istilah berbahasa Belanda, houtvrij schrijfpapier atau biasa disingkat dengan HVS.[7] Istilah "bebas-kayu" bukan berarti kertas yang dimaksud tidak terbuat dari pulp kayu, melainkan karena kertas tersebut telah kehilangan zat lignin pada serat kayunya melalui proses kimia. Paradoksnya, lignin adalah polimer kompleks yang mengandung gugus aromatik yang memberikan sebagian besar kekuatan pohon. Dalam bentuk aslinya, ia memberikan kekakuan dan ketahanan pada pohon, namun kehadirannya menyebabkan kertas melemah dan menguning seiring bertambahnya usia dan akhirnya hancur. Hal itu disebabkan oleh lignin yang melepaskan asam yang merusak kertas ketika umur kertas sudah menua.[8] Secara teknis, kayu merupakan material yang mengandung lignoselulosa dan memiliki jaringan xilem yang berasal dari semak dan kambium, kulit bagian dalam pohon terdiri dari ekstraktif, lignin, hemiselulosa dan selulosa.[9] Pulp terdiri dari kayu dan bahan lignoselulosa lainnya yang telah dipecah secara kimia dan fisik serta disaring dan dicampur dalam air untuk membentuk jaring.[9][10] Pembuatan pulp dengan cara menguraikan bahan secara kimia disebut pembuatan pulp kimia, sedangkan pembuatan pulp dengan cara menguraikannya secara mekanis disebut pembuatan pulp mekanis. Lihat jugaReferensi
|