Kembali ke alam adalah filosofi atau gaya hidup yang lebih menekankan kedekatan dengan alam dibandingkan kecanggihan dan peradaban. Dalam hal ini, kebiasaan pedesaan dan penggembalaan kehidupan pedesaan lebih disukai daripada mode dan kecanggihan di kawasan perkotaan. Tokoh terkenal yang mungkin mempopulerkan gaya hidup ini adalah Henry David Thoreau yang menghabiskan dua tahun hidup sederhana di sebuah pondok kayu di Walden Pond.[1][2][3][4]
Penerapan
Kesehatan
Perubahan lingkungan, pola hidup manusia dan pola penyakit telah melandasi pemikiran kembali ke alam dalam pengobatan.[5] Peningkatan pemikiran untuk kembali ke alam didukung oleh pemanfaatan herbal untuk menggantikan biaya pengobatan yang mahal.[6] Pandangan kembali ke alam dalam hal pengobatan juga meningkat seiring meningkatnya laporan dari efek samping obat modern. Peningkatan efek samping ini bersamaan dengan peningkatan penyakit degeneratif.[7] Pengobatan herbal ini mengatasi kekurangan obat sintetik. Pada obat herbal tidak ada efek samping dan biaya pengobatannya lebih murah.[8]
Kembali ke alam menjadi konsep untuk mencapai kesehatan yang optimal dengan memanfaatkan kembali pengobatan berbagai penyakit secara alami.[9] Pemakaian kembali pengobatan herbal oleh masyarakat di dunia merupakan tanda kesadaran akan konsep kembali ke alam.[10] Konsep kembali ke alam telah banyak dianut oleh negara-negara di dunia.[11]Naskah-naskah kuno mengenai pengobatan tradisional mulai dipelihara untuk disimpan melalui teknologi digital. Masyarakat dunia mulai mengandalkan pengobatan tradisional untuk pengobatan penyakit melalui ramuan-ramuan.[12]
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, negara-negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin juga telah menggunakan obat herbal sebagai tambahan bagi pengobatan utama. Organisasi Kesehatan Dunia sendiri telah merekomendasikan penggunaan obat herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat. Rekomendasi ini juga diberikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia untuk pengobatan kanker, penyakit degeneratif dan penyakit kronis.[13]
Pada masyarakat dunia yang menerapkan konsep kembali ke alam, obat herbal digunakan untuk swamedikasi guna memelihara kesehatan. Pengobatan dengan bahan alam termasuk dalam pengobatan alternatif yang tujuannya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Usaha untuk mengembalikan konsep kembali ke alam dilakukan dengan sifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Perkembangan yang pesat terhadap konsep ini terjadi di Tiongkok, Hindia, Timur Tengah dan Jerman. Di Hindia, konsep ini dikenali sebagai Ayurweda, Di Timur Tengah, konsep ini dikenali sebagai Unani. Sementara di Jerman disebut terapi herbal.[14]
Gaya hidup dan pola makan
Kesadaran masyarakat dunia akan bahaya dari bahan kimia dalam obat dan makanan telah mengembangkan gaya hidup kembali ke alam.[15] Pada masyarakat yang cenderung menjaga kesehatan tubuh, kembali ke alam menjadi suatu gaya hidup. Pandangan yang muncul bahwa kesehatan ditentukan dari apa yang dimakan. Penyakit akan timbul dari pola makan yang buruk. Sedangkan kebugaran dan kesehatan akan terjaga melalui pola makan yang baik. Pada pandangan ini pola perilaku makan dan kesehatan memiliki hubungan yang sebanding.[16]
Konsep kembali ke alam semakin didukung oleh kecepatan tanggapan orang tua melalui media sosial seperti Facebook, Instagram dan Twitter. Keluarga, orang tua maupun masyarakat mulai memandang penting kesehatan bagi perkembangan fisik dan kognitif bagi anak. Buah-buahan dan sayuran mulai kembali dijadikan sebagai hidangan untuk anak.[17]
^Aditama, Tjandra Yoga (2014). Jamu & Kesehatan(PDF). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. hlm. 21. ISBN978-602-0936-18-5.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Rahardjo, S. S., dkk. (2020). Pengobatan Komplementer Herbal. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. hlm. 1. ISBN978-602-494-093-5.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Mindarti, S., dan Nurbaeti, B. (2015). Nurbaeti, Bebet, ed. Buku Saku Tanaman Obat Keluarga (TOGA)(PDF). Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat. hlm. 1. ISBN978-979-3595-49-8.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)