Sebagai salah satu bangunan kuno yang ada di Kota Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya menganugerahi Kelenteng Hong San Koo Tee sebagai salah satu cagar budaya.[2]
Etimologi
TITD merupakan singkatan dari Tempat Ibadah Tri Dharma atau secara umum disebut sebagai Klenteng.
Lokasi dan arsitektur
Daftar altar
Daftar altar Dewa-Dewi di Kelenteng Hong San Koo Tee:
Setiap hari kamis malam jumat legi di Hong san Ko Tee selalu dilakukan bancaan di depan altar Eyang Puteri Dewi Sri, bancaan ini dimaksudkan untuk memohon berkah dan keselamatan untuk seluruh umat sekalian. Bancaan yang ruti dilakukan pada setiap bulannya ini adalah salah satu bentuk dari penghargaan dan pelestariaan kearifan lokal yang sampai sekarang masih dipegang teguh oleh umat Hong San Ko Tee. Selain itu, umat klenteng ini juga mengadakan bancaan bersama dengan membuat tumpeng pada penanggalan Jawa 1 Suro.
Imlek
Perayaan Imlek di Hong San Ko Tee selalu dimeriahkan pembagian sembako kepada masyarakat kurang mampu. Pada perayaan Imlek tahun 2016, pengurus kelenteng membagikan 500 paket sembako.[3]
Bulan Ramadan
Setiap bulan Ramadan, pengurus Kelenteng Hong San Koo Tee menggelar acara buka puasa bagi masyarakat kurang mampu sebagai bentuk solidaritas terhadap sesama yang beragama Islam. Juliani Pudjiastuti, ketua pengurus kelenteng Hong San Ko Tee, menjelaskan bahwa kegiatan buka puasa telah berlangsung sejak beberapa tahun yang lalu, setiap hari Jumat.[4]
Galeri
Gerbang sebelah dalam, diapit oleh dua bangunan berbentuk candi