Kelayakhunian

Kelayakhunian atau kelayakan huni adalah kecukupan lingkungan untuk kehidupan manusia. Berhubungan dengan perumahan, umumnya ada peraturan daerah yang menjelaskan kelayakhunian. Jika suatu tempat tinggal mematuhi undang-undang tersebut, maka tempat tinggal tersebut dikatakan layak huni. Dalam lingkungan keras, seperti penjelajahan antariksa, kelayakhunian harus memperhitungkan unsur psikologis dan sosial, karena sifat lingkungan yang keras.

Kelayakhunian dalam hukum

Kelayakhunian adalah kesesuaian tempat tinggal atau hunian dengan jaminan tersirat kelayakhunian. Tempat tinggal yang mematuhi dikatakan layak huni. Hal tersebut adalah jaminan atau perjanjian tersirat, yang berarti tidak harus menjadi syarat dan ketentuan perjanjian yang tersurat. Tidak ada jaminan tersirat kelayakhunian bagi penyewa di hukum umum dan ketentuan hukum tersebut telah berkembang di banyak wilayah hukum melalui undang-undang dan peraturan perumahan.[1][2] Kelayakanhunian adalah ketentuan hukum umum yang sebagian besar mirip dengan kelayakan sewa.[3] Dalam arsitektur, istilah kelayakhunian dipahami sebagai istilah umum untuk kesesuaian dan nilai habitat yang dibangun bagi penghuninya di lingkungan tertentu dari waktu ke waktu.[4]

Agar layak huni, perumahan yang memenuhi syarat biasanya:

  • harus menyediakan tempat berlindung, dengan kunci yang bagus
  • memiliki penghangat pada musim dingin dan penyejuk pada musim panas
  • tidak boleh dihinggapi hama, jamur, serangga, atau makhluk hidup lain yang mengganggu[5]
  • mengharuskan pemilik rumah untuk menghentikan penyewa lain yang membuat kebisingan dan keributan (diukur dengan skala desibel), udara yang bersih (bebas dari perokok),[6] atau menjual narkoba
  • tersedia air bersih dan layak minum
  • memiliki aturan (yang berbeda-beda tiap wilayah hukum).[7][8][9][10][11][12][13]

Dampak

Pelanggaran terhadap jaminan kelayakhunian akan mengakibatkan pengusiran perlahan atau paksa, berarti pemilik atau pemberi sewa pada dasarnya telah mengusir penyewa atau yang disewa.[14] Penyewa dapat menyelesaikan masalah tersebut,[15][16] atau mengadu ke warga setempat atau mengajukan keluhan kepada pemerintah daerah untuk mendapatkan penyelesaian.[17]

Kelayakhunian di lingkungan keras

Ergonomika dan kelayakhunian merupakan pokok penting untuk ruang kerja dan tempat tinggal. Untuk penjelajahan antariksa, keduanya sangat penting untuk keberhasilan tujuan. Salah satu ciri penting untuk tinggal dan bekerja di lingkungan keras adalah ketergantungan pada habitat, kemampuan teknologi, serta kerangka ruang sosial. Penghuni yang terpapar lingkungan terpencil dan tidak bersahabat, tidak hanya harus mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh bahaya dan keterbatasan yang ditimbulkan oleh lingkungan tertentu itu sendiri, tetapi juga mengalami tekanan yang besar karena terkunci di dalam ruangan dan terkurung dari peradaban dan perjanjian sosial.[18]

Pembentukan sistem meliputi: Latar, pribadi, kelompok masyarakat, dan waktu. Dukungan dan bukti untuk kebutuhan memadukan kelayakhunian dapat ditemukan di setiap dasawarsa dan generasi. Thomas M. Fraser menyarankan "bahwa kelayakhunian dapat dianggap sebagai keadaan keseimbangan, yang dihasilkan dari hubungan "manusia-mesin-lingkungan-tujuan" yang memungkinkan manusia untuk mempertahankan homeostasis fisiologis, kinerja yang memadai, dan keutuhan psiko-sosial".[19]

Kelayakanhunian pulau

Pada tahun 2020, penduduk pulau Kökar di Laut Baltik, yang tidak puas dengan cara dan alat keberlanjutan yang umum, menciptakan alat yang disebut kelayakhunian untuk mengukur daya tarik mereka sendiri sebagai tempat tinggal. Ciri penting masyarakat pulau yang sebelumnya diabaikan adalah, antara lain, pergeseran musiman yang keras dalam tekanan manusia, kebutuhan untuk menentukan jarak dalam waktu, ekosistem dunia usaha pulau yang rumit, dan peralihan ke energi terbarukan yang dihasilkan secara setempat. Alat tersebut mencakup 45 penunjuk yang dikelompokkan ke dalam tujuh kawasan yang dapat digunakan untuk menguji kelayakhunian masyarakat pulau. Kementerian Urusan Ekonomi dan Ketenagakerjaan Finlandia telah menugaskan Universitas Akademi Åbo untuk menerapkan alat ini di antara 600 pulau berpenghuni di Finlandia, dan kotak peralatan tersebut saat ini sedang diterjemahkan ke dalam bahasa Swedia.[20]

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ "Landlord-Tenant Law". Wex. Cornell Law School. Diakses tanggal 16 December 2017. 
  2. ^ "Duties of the Landlord". LawShelf. National Paralegal College. Diakses tanggal 16 December 2017. 
  3. ^ Cudney, Kevin (1975). "Landlord and Tenant--Tenantable Condition of Premises--Relation of Landlord's Statutory Obligations to Common Law Warranty of Landlord's Statutory Obligations to Common Law Warranty of Habitability". Case Western Reserve Law Review. 25 (2): 371. 
  4. ^ Häuplik-Meusburger, Sandra (18 October 2011). Architecture for Astronauts An Activity-based Approach. Springer. ISBN 978-3-7091-0667-9. OCLC 863786893. 
  5. ^ Mold in condominium: Negligent maintenance: Breach of warranty of habitability: Settlement: Verdict | Law Reporter | Find Articles at BNET.com
  6. ^ "Second hand tobacco smoke - warranty of habtability - cooperative - single broker - antitrust - excessive interest - usury". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-28. Diakses tanggal 2007-05-02. 
  7. ^ Pennsylvania
  8. ^ generally, United States
  9. ^ "California". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-05-03. Diakses tanggal 2009-05-21. 
  10. ^ District of Columbia
  11. ^ Vermont (form).
  12. ^ TITLE 10.COMMUNITY DEVELOPMENT Part 7. TEXAS RESIDENTIAL CONSTRUCTION COMMISSION Chapter 304. WARRANTIES AND BUILDING AND PERFORMANCE STANDARDS Texas Residential Construction Commission
  13. ^ Massachusetts
  14. ^ Josephson, Richard C. (1971). "The Implied Warranty of Habitability in Landlord-Tenant Relations". William & Mary Law Review. 12 (3): 580. Diakses tanggal 16 December 2017. 
  15. ^ See N.Y. Real Property Law §235-b.
  16. ^ Warranty of Habitability (rev 7/96)
  17. ^ N.Y. Multiple Dwelling Law (MDL) §78 and §80; Multiple Residence Law (MRL) §174. (Note: The MDL applies to cities with a population of 325,000 or more and the MRL applies to cities with less than 325,000 and to all towns and villages; from N.Y. Attorney General's Website Diarsipkan 2007-03-12 di Wayback Machine..
  18. ^ Häuplik-Meusburger, Sandra; Bishop, Sheryl (2021). Space Habitats and Habitability: Designing for Isolated and Confined Environments on Earth and in Space. Space and Society (dalam bahasa Inggris). Springer International Publishing. ISBN 978-3-030-69739-6. 
  19. ^ Fraser, T. M. (June 1968). "NASA Technical Reports Server (NTRS)" (PDF). ntrs.nasa.gov. Diakses tanggal 2021-04-27. 
  20. ^ Abo Academy. "Habitability". www.abo.fi. Abo Academy. Diakses tanggal 28 April 2021.