Kedatangan Orang-orang Majus (bahasa Inggris: Adoration of the Magi; "Pemujaan orang-orang Majus") atau Kedatangan Raja-raja (Adoration of the Kings) adalah nama tradisional yang diberikan kepada sebuah kisah dalam Kelahiran Yesus dimana orang-orang Majus, menemui Yesus dengan mengikuti bintang, memberikan-Nya emas, mur dan kemenyan, dan menyembah-Nya. Hal tersebut dikaitkan dalam Alkitab pada Matius 2:11:
"Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain".[1]
Sebagai bagian penting Kelahiran Yesus dalam seni rupa, IkonografiKristen telah menyebarkan catatan orang-orang Majus yang diberikan dalam pasal dua dari Injil Matius (2:1–22) dan digunakan sebagai dasar pengakuan Yesus sebagai raja dunia dari masa terawalnya. Adegan tersebut sering kali digunakan untuk mewakili Kisah Kelahiran, salah satu peristiwa paling penting dalam lingkup Kehidupan Perawan serta Kehidupan Yesus. Orang-orang Majus itu dalam seni rupa biasanya berjumlah tiga orang, yang digambarkan sebagai raja, khususnya di Barat.
Dalam penggambaran paling awal, orang-orang Majus dilukiskan memakai pakaian Persia of trousers dan topi Frigia, biasanya dalam profil, melangkah setapak dengan hadiah-hadis mereka diserahkan dengan tangan terentang ke depan. Gambaran ini diadaptasi dari postur orang-orang bukan Barat ("barbar") pada Zaman Antik Muda tunduk dengan hormat di hadapan Kaisar, dan menyerahkan golden wreaths, yang sesungguhnya terkait dengan gambaran pembawa upeti dari berbagai budaya Mediterranea dan Timur Dekat kuno berabad-abad sebelumnya. . Penggambaran tertua ditemukan pada lukisan-lukisan dalam katakombe dan ukiran-ukiran sarkofagus pada abad ke-4. Mahkota pertama kali terlihat pada abad ke-10, kebanyakan di Barat, di mana pakaian mereka saat itu pada banyak kasus telah kehilangan corak Timur.[2]
^Schiller, Gertrud; Seligman, Janet (1971). Iconography of Christian Art, Vol. I: Christ's incarnation, childhood, baptism, temptation, transfiguration, works and miracles, (English translation from German), pp. 100–114 and figs. 245–298. London: Lund Humphries. OCLC59999963