Kecerdasan intelektualKecerdasan intelektual (bahasa Inggris: intelligence quotient, disingkat IQ) adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, setunbel memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, daya tangkap, dan belajar. Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu. Kecerdasan dapat diukur dengan menggunakan alat psikometri yang biasa disebut sebagai tes IQ. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa IQ merupakan usia mental yang dimiliki manusia berdasarkan perbandingan usia kronologis. Intelligensi bersifat tunggal, diwariskan secara genetis dan dapat diukur. Menurut Spearman intelligensi mencakup faktor g(daya penalaran abstrak) yang konsisten, faktor s (spesifik)yang berbeda pada kinerja berbeda. Faktor yang lebih banyak mewakili segi genetis adalah faktor g, sedangkan faktor s lebih banyak diperolah melalui latihan dan pendidikan.[1] Awal mula terciptanya tes IQTes IQ pertama kali diciptakan oleh ahli psikologi Prancis bernama Alfred Binet pada tahun 1905. Alfred Binet diminta oleh pemerintah Prancis untuk membuat alat pengukur kapasitas mental anak-anak dalam rangka membantu mengidentifikasi anak-anak yang memerlukan bantuan pendidikan khusus. Alfred dan rekannya, Théodore Simon, menciptakan serangkaian tes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan bahasa pada anak-anak.[2] Tes ini kemudian dikenal sebagai "tes kuantitatif" atau "intelligence quotient" (IQ), di mana skor IQ dihitung berdasarkan perbandingan usia mental anak dengan usia kronologisnya. Awalnya, tes ini hanya digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pendidikan anak-anak dengan cara mengukur tingkat keterbelakangan mental. Namun, seiring waktu, tes IQ berkembang dan menjadi alat umum untuk mengukur kecerdasan dan kemampuan kognitif pada berbagai kelompok usia. Definisi KecerdasanTerdapat beberapa cara untuk mendefinisikan kecerdasan. Dalam beberapa kasus, kecerdasan bisa termasuk kreativitas, kepribadian, watak, pengetahuan, atau kebijaksanaan. Namun, beberapa psikolog tak memasukkan hal-hal tadi dalam kerangka definisi kecerdasan. Kecerdasan biasanya merujuk pada kemampuan atau kapasitas mental dalam berpikir, namun belum terdapat definisi yang memuaskan mengenai kecerdasan.[3] Stenberg & Slater (1982) mendefinisikan kecerdasan sebagai tindakan atau pemikiran yang bertujuan dan adaptif.[4] Struktur kecerdasanMenurut L.L. ThurstoneKecerdasan menurut Spearman dapat dibagi dua yaitu kecerdasan umum yang biasa disebut sebagai faktor-g maupun kecerdasan spesifik. Akan tetapi pada dasarnya kecerdasan dapat dipilah-pilah. Berikut ini pembagian spesifikasi kecerdasan menurut L. L. Thurstone:
Skala Wechsler yang umum dipergunakan untuk mendapatkan taraf kecerdasan membagi kecerdasan menjadi dua kelompok besar yaitu kemampuan kecerdasan verbal (VIQ) dan kemampuan kecerdasan tampilan (PIQ). Menurut Howard GardnerSedangkan menurut Howard Gardner, seorang psikolog terkemuka dari Universitas Harvard, menyatakan ada delapan kecerdasan yang dimiliki oleh manusia, di antaranya adalah:
Faktor yang memengaruhi kecerdasanTerdapat beberapa faktor yang memengaruhi kecerdasan, yaitu:
Di mana faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah, antara lain ditentukan oleh faktor bawaan.
Di mana minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu.
Di mana pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan inteligensi.
Di mana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Hal ini berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Di samping kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya.[5] Pengukuran taraf kecerdasanSalah satu uji kecerdasan yang diterima luas ialah berdasarkan pada uji psikometrik atau IQ. Pengukuran kecerdasan dilakukan dengan menggunakan tes tertulis atau tes tampilan atau saat ini berkembang pengukuran dengan alat bantu komputer. Alat uji kecerdasan yang biasa dipergunakan adalah:
Kritik terhadap tes IQKelemahan dari alat uji kecerdasan ini adalah terdapat bias budaya, bahasa dan lingkungan yang memengaruhinya. Kekecewaan terhadap tes IQ konvensional menimbulkan pengembangan sejumlah teori alternatif, yang semuanya menegaskan bahwa kecerdasan adalah hasil dari sejumlah kemampuan independen yang berkonstribusi secara unik terhadap tampilan manusia. Stephen Jay Gould adalah salah satu tokoh yang mengkritik teori kecerdasan. Dalam bukunya The Mismeasure of Man (Kesalahan Ukur Manusia), ia mengemukakan bahwa kecerdasan sebenarnya tak bisa diukur, dan juga mempertanyakan sudut pandang hereditarian atas kecerdasan. Lihat pulaReferensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Intelligence.
|