Kebudayaan Latiale

Kebudayaan Latiale

Wadah berbentuk pondok yang umum dipakai masyarakat kebudayaan Latiale
Jangkauan geografis	Latium, Semenanjung Italia
Periode	Zaman Besi Awal
Tanggal	k. 900 SM – k. 700 SM
Didahului oleh	Kebudayaan Proto-Villanova
Diikuti oleh	Romawi Kuno

Kebudayaan Latiale adalah kebudayaan arkeologis Zaman Besi yang pernah berlangsung di Latium Kuno. Kebudayaan ini berlangsung setelah kedatangan penutur bahasa Latin Kuno. Oleh karena itu, kebudayaan ini kemungkinan sebagai tahap awal perkembangan Suku Latin, selama periode Raja-raja Alba Longa dan berdirinya Kerajaan Romawi.

Kebudayaan Latiale dikenal dari guci penguburan yang berbentuk gubuk. Guci dari kebudayaan Proto-Villanova polos dan berbentuk kerucut, dan terkubur di lubang yang dalam. Guci kebudayaan ini juga berbentuk pondok berbentuk bulat atau persegi dengan atap yang meruncing. Kremasi dan penguburan biasa juga umum dipraktekkan dalam kebudayaan ini. Guci gubuk adalah tiruan kecil dari pondok yang lumrah ditinggali oleh masyarakat kebudayaan ini, meskipun selama periode tersebut masyarakat juga mengembangkan penggunaan batu untuk kuil dan bangunan umum lainnya.^[1][2]

Kebudayaan Apennini di Latium bertransisi dengan lancar ke kebudayaan Latiale tanpa adanya perpindahan penduduk yang mengganggu. Penduduk umumnya meninggalkan situs-situs yang murni keuntungan ekonomi demi situs-situs yang dapat dipertahankan yang kemudian menjadi kota. Istilah pra-perkotaan digunakan untuk era ini. Perpindahan penduduk ke tempat yang lebih aman dilakukan karena pernah terjadi peningkatan kebanditan.^[3]

Penentuan rentang waktu diterima sebagai kaidah baku dengan sedikit perbedaan; namun, dengan adanya toleransi selisih ±25 tahun, yaitu:^{[2][4][5][6][7]}

Latial I terkonsentrasi di daerah Roma, di Colli Albani dan Monti della Tolfa.^[8] Bukti kebudayaan ini terutama cara penguburan ditemukan di beberapa necropoleis (pemakaman). Kremasi adalah tradisi yang umum dilakukan.^[9] Pemakaman kremasi terdiri dari pondok-pondok dengan abu jenazah ditempatkan dalam dolium (toples besar) dengan beberapa kapal lain yang digunakan untuk persembahan makanan. Tembikar tidak didekorasi. Alih-alih gubuk-guci, wadah dengan atap seperti kerucut atau penutup kepala tiruan kadang-kadang digunakan. Dolium ditempatkan di pozzo (lubang) berlapis batu dan didirikan di atas tanah.

Untuk barang-barang kuburan, putaran pasak kemungkinan dipakai perempuan selain zirah besi dan senjata mini yang biasanya umum dipakai laki-laki. Patung, beberapa dengan tangan terentang, juga ditemukan.

• Cornell, Timothy J (1995). "The Origin of Rome: Archaeology in Rome and Old Latium: the Nature of the Evidence". The Beginnings of Rome: Italy and Rome from the Bronze Age to the Punic Wars (c. 1000-264 BC). The Routledge History of the Ancient World. Routledge. hlm. 48–80. ISBN 978-0-415-01596-7. 
• Forsythe, Gary (2005). "Archaic Italy c. 800-500 BC". A critical history of early Rome : from prehistory to the first Punic War. Berkeley: University of California Press. hlm. 28–58. 
• Rüpke, Jörg (2007). "Historical Foundations". Religion of the Romans. Diterjemahkan oleh Gordon, Richard. Cambridge, UK: Polity Press. hlm. 39–64. ISBN 978-0-7456-3014-4. 
• Smith, Christopher John (1996). Early Rome and Latium: Economy and Society c. 1000 to 500 BC. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-815031-2. 

• "Room 1: Hut-shaped urn". Vatican Museums Online: Gregorian Etruscan Museum. 2003–2007. Diakses tanggal 18 July 2009. 
• Nijboer, A.J.; Van Der Plicht, J.; Bietti Sestieri, A.M.; De Santis, A. (1999–2000). "A high chronology for the Early Iron Age in central Italy". Palaeohistoria (edisi ke-Adapted). University of Groningen: Laboratory for Conservation & Material Studies (41/42): 163–176. Diakses tanggal 28 July 2009.