Kayangel
Kayangel (Ngcheangel) adalah negara bagian paling utara di Palau, berjarak 24 km (15 mi) ke utara dari Koror. Wilayah daratnya memiliki luas 14 km2 (5,4 sq mi). Populasinya sekitar 138 jiwa (sensus tahun 2000). Negara bagian ini terdiri dari tiga atol di negara bagian yang berbeda pengembangannya: SejarahNegara bagian ini dijajah oleh Spanyol sejak akhir abad ke-16 hingga tahun 1899 ketika wilayah tersebut dijual kepada Kekaisaran Jerman. Situasi ini berlanjut hingga Perang Dunia Pertama ketika Jepang menguasai atol tersebut. Amerika Serikat memerintah wilayah tersebut sejak Perang Dunia II hingga kemerdekaan Palau. Parlemen Palau mengeluarkan resolusi bersama pada bulan Januari 2005 yang mendukung perjanjian tahun 2002 antara Negara Bagian Kayangel dan Palau Pacific Energy Inc. (PPE) pada tahun 2002, yang memberikan perusahaan minyak hak eksklusif untuk mengeksplorasi, mengebor, dan memproduksi minyak di wilayah laut sekitarnya untuk jangka waktu tertentu. Awalnya, pemerintah Palau menentang hal ini dengan alasan lingkungan, tetapi kemudian tunduk pada petisi tahun 2003 oleh penduduk Negara Bagian Kayangel yang mendukung eksplorasi. Topan HaiyanPada tahun 2013, Topan Haiyan menghancurkan pulau tersebut dan menyebabkan Kayangel terendam banjir secara menyeluruh, dan semua rumah hancur. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, tetapi 69 orang terdampak oleh siklon ini. DemografiJumlah penduduk negara bagian ini adalah 54 jiwa pada sensus tahun 2015 dan usia rata-ratanya adalah 37,5 tahun.[2] Bahasa resmi negara ini adalah Palauan dan Inggris.[3] GeografiNegara bagian ini terdiri dari tiga atol yang sedang berkembang dengan kondisi yang berbeda:
Referensi
|