Kation amonium kuarterner, dikenal pula sebagai quats, adalah ion poliatomik yang bermuatan positif dari struktur NR+4, di mana R merupakan suatu gugus alkil atau gugus aril.[1] Tidak seperti ion amonium (NH+4) dan kation amonium primer, sekunder, atau tersier, kation amonium kuarterner memiliki muatan secara permanen, tidak bergantung pada pH larutannya. Garam amonium kuarterner atau senyawa amonium kuarterner (disebut amina kuarterner dalam ladang minyak) adalah garam dari kation amonium kuarterner.
Sintesis
Senyawa amonium kuarterner disiapkan oleh alkilasiamina tersier (yang dapat diperoleh dengan reaksi Eschweiler–Clarke dengan halokarbon. Dalam literatur yang lebih tua hal ini sering disebut reaksi Menshutkin, namun kimiawan modern biasanya menyebutnya hanya sebagai kuarternisasi.[2] Reaksi dapat digunakan untuk menghasilkan senyawa dengan panjang rantai alkil yang tidak sama; misalnya saat membuat surfaktan kationik salah satu gugus alkil pada amina biasanya lebih panjang dari yang lain.[3] Sintesis yang khas adalah untuk benzalkonium klorida dari rantai panjang alkilildimetilamina dan benzil klorida:
Senyawa amonium kuarterner dapat menampilkan berbagai efek kesehatan, di antaranya adalah iritasi kulit ringan dan pernapasan [8] sampai luka bakar kaustik yang parah pada kulit dan lapisan pencernaan (tergantung konsentrasi), gejala pencernaan (misalnya, mual dan muntah), koma, kejang, hipotensi dan kematian.[9]
Mereka dianggap sebagai kelompok kimia yang bertanggung jawab atas reaksi anafilaksis yang terjadi dengan penggunaan obat penghambat neuromuskular selama anestesi umum dalam operasi.[10]Quaternium-15 adalah penyebab paling sering ditemukan alergi dermatitis kontak tangan (16.5% pada 959 kasus)[11]
^Smith, Michael B.; March, Jerry (2001), Advanced Organic Chemistry: Reactions, Mechanisms, and Structure (edisi ke-5th), New York, NY: Wiley-Interscience, ISBN0-471-58589-0
^Harper, N. J.; Dixon, T.; Dugué, P.; Edgar, D. M.; Fay, A.; Gooi, H. C.; Herriot, R.; Hopkins, P.; Hunter, J. M.; Mirakian, R.; Pumphrey, R. S.; Seneviratne, S. L.; Walls, A. F.; Williams, P.; Wildsmith, J. A.; Wood, P.; Nasser, A. S.; Powell, R. K.; Mirakhur, R.; Soar, J.; Working Party of the Association of Anaesthetists of Great Britain & Ireland (2009). "Suspected anaphylactic reactions associated with anaesthesia". Anaesthesia. 64 (2): 199–211. doi:10.1111/j.1365-2044.2008.05733.x. PMC3082210. PMID19143700.
^Warshaw, E. M.; Ahmed, R. L.; Belsito, D. V.; Deleo, V. A.; Fowler, J. F., Jr.; Maibach, H. I.; Marks, J. G., Jr.; Toby Mathias, C. G.; Pratt, M. D.; Rietschel, R. L.; Sasseville, D; Storrs, F. J.; Taylor, J. S.; Zug, K. A.; North American Contact Dermatitis Group (2007). "Contact dermatitis of the hands: Cross-sectional analyses of North American Contact Dermatitis Group Data, 1994-2004". J. Am. Acad. Dermatol. 57 (2): 301–314. doi:10.1016/j.jaad.2007.04.016. PMID17553593.