Kampung Junjongan atau dikenal dengan sebutan Junjongan, adalah sebuah desa di barat daya Daerah Brunei-Muara, Brunei Darussalam, sekitar 16 kilometer (9.9 mil) dari ibu kota Bandar Seri Begawan. Jumlah penduduknya adalah 2.006 jiwa pada tahun 2016.[1] Ini adalah salah satu desa di Mukim Pengkalan Batu. Kode posnya adalah BH2123.[2][3]
Etimologi
Kampung ini awalnya bernama Kampung Lampaki. Lampaki merupakan sejenis bambu. Kemudian, nama kampung ini diubah menjadi Kampung Junjongan karena pada masa lampau sering dikunjungi dan menjadi incaran para pedagang. Menurut cerita rakyat, masyarakat di kampung ini berpindah-pindah dari kota ke desa untuk mencari nafkah. Saat itu, sistem barter masih berlaku, yakni ikan asin ditukar dengan buah-buahan. Selain itu, nama kampung ini diambil dari kata kampung baik yang berasal dari kata disanpat, dijungung yang berarti dijunjung dan dihormati.[4]
Infrastruktur
Masjid
Masjid Kampung Junjongan selesai dibangun pada tanggal 15 September 1998 di atas lahan seluas 1,5 hektar dengan biaya sebesar BND$60.000. Kapasitas masjid ini dapat menampung total 250 jamaah.[5]
Referensi
- ^ a b "Population and Housing Census Update Final Report 2016" (PDF). www.deps.gov.bn. Department of Statistics. December 2018. Diakses tanggal 20 July 2021.
- ^ "Buku Poskod Edisi Kedua (Kemaskini 26 Disember 2018)" (PDF). post.gov.bn (dalam bahasa Melayu). Brunei Postal Services Department. 26 December 2018. Diakses tanggal 20 July 2021.
- ^ "Kampong Junjongan, Pengkalan Batu, Brunei Muara: BH2123". brn.postcodebase.com. Diakses tanggal 28 August 2018.
- ^ Mohd Yunos, Rozan (2013). SEMINAR UNITED NATIONS GROUP OF EXPERTS ON GEOGRAPHICAL NAMES ASIA, SOUTHEAST DIVISION (PDF). hlm. 8.
- ^ "SenaraiMasjid – Masjid Kampong Junjungan". www.kheu.gov.bn (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 5 July 2021.