Jus sanguinis[1] atau ius sanguinis (bahasa Latin untuk "asas keturunan, hak untuk darah atau pertalian darah") adalah penentuan kewarganegaraan berdasarkan pertalian darah atau keturunan.[2] Asas ini dianut oleh negara yang tidak dibatasi oleh lautan seperti Eropa Kontinental dan Tiongkok.[3] Keuntungan dari asas jus sanguinis adalah:[3]
Akan memperkecil jumlah orang keturunan asing sebagai warga negara.
Tidak akan memutuskan hubungan antara negara dengan warga negara yang lain.
Bagi negara daratan seperti Tiongkok, yang tidak menetap pada suatu negara tertentu, tetapi keturunan tetap sebagai warga negaranya meskipun lahir di tempat lain (negara tetangga).
Negara penganut asas jus sanguinis
Beberapa negara berikut ini adalah negara yang menerapkan asas jus sanguinis:[butuh rujukan]