Junior Tumilaar
Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Junior Tumilaar, S.I.P., M.M. (lahir 3 April 1964) adalah seorang purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat dari kecabangan Zeni.[1] Tumilaar adalah lulusan Akademi Militer tahun 1988. Jabatan terakhirnya adalah sebagai Inspektur Komando Daerah Militer XIII/Merdeka sebelum selanjutnya dimutasi menjadi Staf Khusus Kepala Staf TNI Angkatan Darat.[2][3][4] Riwayat Jabatan
PendidikanJunior meraih gelar S-1 Ilmu Administrasi Negara dari Universitas Terbuka dan S-2 Manajemen dari Universitas Winaya Mukti.[5][6][riset asli?] PenghargaanTanda jasa dan brevet
KontroversiPada tahun 2021, Tumilaar mengirim surat dengan tulisan tangan yang ditujukan kepada Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, yang berisi permintaan agar anggota prajurit rendah Babinsa yang membela warga dalam kasus konflik tanah tidak diperiksa di Polresta Manado hingga aksi ini menjadi viral di media sosial dan bergulir di media massa cetak dan elektronik.[7] Setelah kontroversi tersebut, Tumilaar dipindahkan dari jabatan Inspektur Komando Daerah Militer XIII/Merdeka menjadi Staf Khusus Kepala Staf TNI Angkatan Darat.[a][2][3] KeteranganReferensi
|