John Cockerill adalah sebuah grup teknik mesin yang berkantor pusat di Seraing, Belgia, dan bergerak pada bidang produksi permesinan untuk pabrik baja, pendidih dan peralatan pemulih panas industrial, lokomotif langsir, serta peralatan militer.
Pada tahun 1817, John Cockerill didirikan di Seraing dekat Liege, Belgia oleh John Cockerill. Selain mengolah besi, John Cockerill juga mulai membuat mesin, mengikuti jejak perusahaan milik ayahnya, William Cockerill yang sukses dalam memproduksi mesin untuk industri tekstil di Belgia.
John Cockerill pun mulai memproduksi mesin industri, seperti mesin uap, peniup tanur tiup, dsb. Pada tahun 1835, perusahaan ini mulai memproduksi lokomotif uap pertama di Belgia, yakni Le Belge, dan kemudian berhasil mendapat sejumlah pesanan dari perusahaan perkeretaapian asal Belgia.
John Cockerill juga mulai memproduksi peralatan militer pada awal abad ke-19, yakni kapal perang untuk Angkatan Laut Kerajaan Bersatu Belanda.[1]
Pada tahun 1981, John Cockerill telah menjadi bagian dari Cockerill-Sambre yang mengalami masalah finansial, dan pada tahun 1982, Cockerill-Mechanique (dengan modal ~2 miliar Franc Belgia) menjadi anak usaha perusahaan ini dengan nama Cockerill Mechanical Industries. Perusahaan ini pun menjadi salah satu anak usaha dengan laba terbanyak, dan rencananya akan dijual sebagai bagian dari pembubaran Cockerill-Sambre. Namun rencana ini akhirnya dibatalkan.[2] Cockerill Mechanical Industries tetap menjadi bagian dari Cockerill-Sambre (dan suksesornya, Usinor) hingga tahun 2002, saat perusahaan ini dijual ke pihak lain.[3]
Pada tahun 2004, perusahaan ini diubah namanya menjadi Cockerill Maintenance & Ingénierie,[3] dan kemudian diubah kembali menjadi John Cockerill pada bulan Mei 2019.[4]
Aktivitas dan produk
Bisnis utama perusahaan ini adalah pada bidang teknik mesin logam, dengan fokus pada permesinan yang terkait dengan maupun digunakan pada pengolahan baja. Perusahaan ini juga menangani perawatan dan perbaikan dari mesin-mesin yang mereka produksi.
Subdivisi industri memproduksi peralatan untuk pengolahan gulungan baja[5] dan lokomotif langsir.[6]
Sedangkan subdivisi pertahanan memproduksi senapan 90mm dan turet senjata untuk kendaraan tempur ringan.[9][10][11]
Kontroversi
Sejumlah LSM meragukan validitas ijin yang diberikan kepada perusahaan ini untuk menjual senjata ke Arab Saudi, karena keterlibatan negara ini di dalam konflik dengan Yaman.[12] Sebuah konsorsium jurnalis menyatakan bahwa mereka menemukan bukti bahwa Arab Saudi menggunakan sebagian dari senjata ini di dalam konflik.[13]