Johan Murod

Johan Murod
LahirKepulauan Bangka Belitung, Indonesia
Nama lainJohan Murod Babelionia
PekerjaanAktivis, Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (2017-2022)[1], Ketua DPD HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung[2]

Johan Murod adalah politikus, aktivis dan tokoh pendiri Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung. Bagi masyarakat Bangka Belitung, ia dikenal dengan julukan Panglima atau Datuk Panglima.[3][4]

Aktivis

Johan Murod adalah tokoh pemuda yang berperan sebagai aktivis pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2000.[5] Selain itu ia dikenal akan sikapnya yang pro terhadap penambangan timah rakyat.[4] Sebagai penggerak massa, Johan Murod pernah menghimpun masyarakat Bangka untuk mengadakan Kongres Rakyat untuk menggantikan manajer PT. Timah asal Jawa, Erry Riyana Hardjapamekas untuk digantikan dengan putra daerah, Tabrani Alwi.[5]

Johan Murod adalah salah satu aktivis penggerak massa dalam protes tambang timah Bangka 5 Oktober 2006 yang berujung kericuhan.[5]

Asosiasi Tambang Rakyat Daerah

Johan Murod adalah pendiri Asosiasi Tambang Rakyat Daerah (ASTRADA) yang memperjuangkan hak-hak masyarakat Bangka untuk menambang timah di wilayahnya sendiri.[4] Pembentukan asosiasi ini agar para penambang timah rakyat dapat bersatu dan menyuarakan kepentingan bersama.[4]

Pranala luar

Referensi

  1. ^ Johan Murod Terpilih Menjadi Ketua Kadin Babel, Bangka Pos. Akses: 15 Juni 2-2022.
  2. ^ Pengurus HNSI Bangka yang Baru Dilantik Diminta Bantu Perjuangkan Kesejahteraan Nelayan, Bangka Pos. Akses: 15 Juni 2022.
  3. ^ Datuk Panglima Johan Murod Pimpin Deklarasi Sungailiat, Nyatakan Sebagai Masyarakat Pesisir Kelas 1 Di Indonesia, Forum Keadilan Babel. Akses: 15 Juni 2022.
  4. ^ a b c d PANGLIMA ASTRADA JOHAN MUROD, TAMBANG TIMAH RAKYAT MERUPAKAN BAGIAN EKONOMI KERAKYATAN, MAPIKORNEWS. Akses: 15 Juni 2022.
  5. ^ a b c Menguak Sejarah Timah Bangka-Belitung; Dari Pembentukan Kampung ke Perkara Gelap. Erwiza Erman. Penerbit Ombak (2009). ISBN 602-8335-20-7.