Johannes "Joe" Modise (23 Mei 1929 – 26 November 2001) merupakan tokoh politik Afrika Selatan. Ia turut berperan dalam pendirian uMkhonto we Sizwe, sayap militer Kongres Nasional Afrika, dan menjabat sebagai Panglima Tertinggi terlama, dengan beberapa kali mendapat deputi dari Joe Slovo dan Chris Hani. Modise memimpin MK selama periode 25 tahun, dari tahun 1965 hingga 1990. Ia menjabat sebagai Menteri Pertahanan kulit hitam pertama Afrika Selatan dari tahun 1994 hingga 1999 dan memimpin pembentukan angkatan bersenjata pasca-kemerdekaan.
Sebagai sopir bus PUTCO dari Sophiatown, Gauteng, ia menjadi tertarik pada perjuangan melawan apartheid sejak usia muda. Pada awalnya, ia memilih hanya menggunakan cara-cara non-kekerasan, ikut ditangkap bersama Nelson Mandela dan 154 orang lainnya serta diadili atas dakwaan pengkhianatan. Semuanya dibebaskan. Pada tahun 1960-an, pemerintah Afrika Selatan semakin menggunakan cara-cara kekerasan untuk menekan aktivis anti-Apartheid, dan Modise menjadi pejuang gerilya. Ia mengorganisir kelompok-kelompok perlawanan dan melatih banyak pejuang gerilya lainnya. Modise menjadi Panglima Tertinggi Umkhonto we Sizwe ("MK") setelah Pengadilan Rivonia di mana anggota pimpinan MK lainnya seperti Nelson Mandela, Govan Mbeki, Walter Sisulu, Dennis Goldberg, Ahmed Kathrada, Raymond Mhlaba, Andrew Mlangeni, dan Elias Motsoaledi dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.[1]
Hingga tahun 1990, Modise dan perwakilan Kongres Nasional Afrika lainnya bertemu dengan pemerintah kulit putih. Ketika Mandela terpilih sebagai presiden pada tahun 1994, ia memilih Modise sebagai Menteri Pertahanannya. Modise ditugaskan untuk mengintegrasikan banyak bagian pejuang gerilya ke dalam Angkatan Bersenjata Nasional Afrika Selatan yang baru (SANDF).[2]
Pranala luar
References