Jabon putih
Jabon putih adalah salah satu jenis tanaman endemik Asia Selatan dan Asia Tenggara.[1] Tekstur kayu Jabon putih berwarna putih kekuningan dan sangat halus serta pola seratnya tidak terlihat. Pengerjaan kayu Jabon putih lebih mudah dilakukan karena termasuk jenis kayu lunak. Selain itu, Jabon putih termasuk dalam jenis kayu kuat dan kayu awet pada kelas yang tinggi.[2] Jabon putih memiliki banyak kegunaan dan potensi pemanfaatan. Keunggulan dari Jabon putih adalah pertumbuhan yang cepat, kemampuan beradaptasi yang baik, dan nilai ekonomi yang tinggi.[3] PenyebaranJabon putih adalah salah satu jenis tanaman endemik Asia Selatan dan Asia Tenggara. Secara alami, Jabon putih tumbuh dan tersebar di negara Indonesia, India, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Malaysia, dan Filipina. Jabon putih juga tersebar ke negara Papua Nugini, bagian selatan negara China dan bagian utara negara Australia. Selain itu, Jabon putih juga telah diperkenalkan dan tersebar ke negara-negara subtropis, yaitu Kosta Rika, Puerto Riko, Afrika Selatan, Suriname, Taiwan, dan Venezuela.[4] Ciri-ciriTekstur kayu Jabon putih berwarna putih kekuningan dan sangat halus serta pola seratnya tidak terlihat. Pengerjaan kayu Jabon putih lebih mudah dilakukan karena termasuk jenis kayu lunak. Selain itu, Jabon putih termasuk dalam jenis kayu kuat dan kayu awet pada kelas yang tinggi.[2] Jabon putih termasuk pohon berukuran besar dengan bentuk batang lurus, silindris, bertajuk tinggi dan bercabang mendatar sehingga menyerupai bentuk payung. Jabon putih dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 45 meter dengan ketebalan batang dapat mencapai 100–160 sentimeter. Kulit pohon muda berwarna abu-abu dan mulus, sedangkan kulit pohon tua bertekstur kasar dan sedikit beralur. Daun jabon putih berwarna hijau mengilap, menempel pada batang utama, berpasangan, dan berbentuk oval agak lonjong. Ukuran daun dapat mencapai 15 x 8 sentimeter hingga 50 x 25 sentimeter.[5] Daun Jabon putih terasa licin pada bagian atas, sedangkan permukaan bawah daunnya halus tidak berbulu. Daun terlihat berkeriput akibat urat daun yang terlihat dengan jelas.[6] Pada pangkal daun Jabon Putih terdapat lekukan bulat kecil dan bentuknya meruncing.[7] PemanfaatanJabon putih memiliki banyak kegunaan dan potensi pemanfaatan. Keunggulan dari Jabon putih adalah pertumbuhan yang cepat, kemampuan beradaptasi yang baik, dan nilai ekonomi yang tinggi.[3] Kayu jabon putih digunakan sebagai bahan baku kayu lapis, konstruksi ringan, lantai, bubur kertas dan kertas. Selain itu, kayu Jabon putih yang kering juga dapat digunakan untuk pembuatan langit-langit, kotak, peti, mainan, ukiran, korek api, sumpit, pensil, sampan dan perkakas.[8] Masyarakat lokal memanfaatkan bagian-bagian tanaman Jabon putih untuk keperluan peracikan obat-obatan. Jabon putih dapat digunakan untuk mengobati penyakit demam, anemia, oliguria, hipertensi, penyakit kulit, lepra, disentri, dan memperbaiki kualitas sperma. Di India, bagian-bagian tanaman Jabon putih digunakan untuk membuat obat pereda rasa sakit, radang, penurun demam, antimikroba, dan antibakteri. Daun segar dari Jabon putih dapat dijadikan pakan ternak atau kerajinan tangan berupa piring dan serbet. Selain itu, ekstrak daun Jabon putih dapat digunakan sebagai obat kumur. Buah jabon putih merupakan bahan antibakteri sedangkan kulit keringnya dimanfaatkan sebagai bahan tonik dan obat penurun demam. Bagian akar Jabon putih dimanfaatkan sebagai bahan antimikroba, sedangkan kulit akarnya digunakan sebagai pewarna kuning.[9] Rujukan
Daftar PustakaBuku
Bunga rampai
Jurnal
|
Portal di Ensiklopedia Dunia