Istana Łazienki
Istana Łazienki ([waˈʑɛŋki], bahasa Polandia: pałac Łazienkowski; dalam bahasa Indonesia, Istana Pemandian; juga disebut Istana di atas Air dan Istana di Pulau) adalah istana klasik di Taman Pemandian Kerajaan Warsawa, taman terbesar di kota itu, yang menempati lahan pusat kota seluas lebih dari 76 hektar. Sejak tahun 1674, bangunan tersebut (dan Kastil Ujazdów di dekatnya) menjadi milik Count Stanisław Herakliusz Lubomirski, yang membangun rumah pemandian Barok yang disebut "Łazienka" ("Mandi").[2] Bangunan tersebut, didirikan atas sebuah lahan persegi, yang banyak dihiasi dengan stuko, patung, dan lukisan. Beberapa dekorasi dan detail arsitektur asli masih dipertahankan. Pada tahun 1766 Raja Stanisław August Poniatowski membeli bangunan tersebut dan mengkonversi bangsal mandi menjadi tempat tinggal musim panas klasik. Dalam Perang Dunia II, Jerman yang berkuasa membuat banyak lubang di dinding istana untuk meledakkannya. Tetapi, rencana penghancuran tersebut tidak pernah terlaksana. SejarahBangunan ini awalnya adalah sebuah rumah pemandian untuk Stanisław Herakliusz Lubomirski, pemilik Kastil Ujazdów yang terletak di sebelahnya Setelah tahun 1678, kompleks istana Lubomirski di Ujazdów, diperkaya dengan empat bangsal, yaitu Arkadia, Pertapaan, Fraskati, dan yang terbesar Pemandian. Bangunan marmer tersebut dibangun sebelum tahun 1683 berdasarkan desain Tylman Gamerski. Selesai pada tahun 1689, bangunan itu digunakan sebagai tempat pemandian, tempat tinggal, dan gua taman. Interior dari struktur yang baru dibangun dihiasi dengan dekorasi stuko yang berlimpah, yang juga dirancang oleh Gamerski. Di antara seluruh dekorasinya, ada dewa air (seperti Nereus), yang mengelilingi fitur dekorasi bangsal utama, yaitu air mancur. Ruang lainnya memiliki plafon dan pintu-pintu yang kaya dekorasi, sementara dinding-dindingnya ditutupi dengan ubin Delft. Fasad dan interior bangunan dihiasi dengan patung-patung, relief-relief, prasasti-prasasti Latin (Musa Dryas, Nymphaeque boves et Pastor Apollo/Hik maneant, fugiat diva Minerva domus - Musai, Dryad dan nimfa, lembu dan Apollo sang gembala biarkan tinggal di sini, sifat kedewian Minerva biarkan merendahkan rumah ini tertulis pada portal di fasad selatan), dan lambang Lubomirski - Szreniawa. Raja Stanisław August memutuskan untuk mengubah bangunan itu menjadi tempat tinggal pribadi dan bangunan itu direnovasi oleh Domenico Merlini antara tahun 1764 dan 1795. Dalam Perang Dunia II, Jerman membuat banyak lubang di dindingnya untuk diisi dengan bahan peledak, tetapi tidak pernah sempat diledakkan.[3] Setelah itu, istana digunakan sebagai barak. ArsitekturIstana ini dibangun di sebuah pulau buatan yang memisahkan danau menjadi dua bagian, danau utara yang kecil dan danau selatan yang lebih besar. Istana terhubung ke taman sekitarnya oleh dua jembatan bertiang Ionia. Fasad-fasadnya disatukan oleh sebuah entablatur yang disangga oleh pilaster Korintus raksasa yang menghubungkan kedua lantainya dan dimahkotai oleh pagar langkan yang memiliki patung-patung figur mitologis. Fasad utara dibiarkan terbuka dengan beranda tengah berpedimen. Di depan sisi selatan, terdapat tempat peristirahatan yang berada di tengah di balik deretan tiang Korintus. InteriorDi lantai dasar istana terdapat Kamar Bacchus, dihiasi dengan ubin biru Belanda dari abad ke-17 dan sebuah lukisan karya Jacob Jordaens yang menggambarkan Silenus dan Bakantes.[4] Lukisan pada langit-langit dari tahun 1778, Bakus, Ceres, Venus, dan Cupid karya Jan Bogumił Plersch, dibakar oleh pasukan Jerman pada tahun 1944.[5] Rotunda, yang dirancang oleh Domenico Merlini, menempati bagian tengah dari istana. Dihiasi dengan marmer kuning dan putih, dengan figur-figur raja-raja Polandia, ruang ini menjadi salah satu contoh yang dekorasi neoklasik dalam istana paling penting. Ruang ini mengarah ke Kamar Mandi dan Balai Riung. Di sisi lain Rotunda adalah Galeri Gambar, yang berisi karya-karya Rubens dan Rembrandt,[6] dan kapel. Di lantai dasar juga terdapat Ruang Makan tempat diselenggarakannya Jamuan Makan Kamis, yang dalam acara itu Raja Stanisław August mengundang anggota-anggota Freemason terkemuka dan tokoh-tokoh lain dari Pencerahan Polandia. Furnitur dan lukisan-lukisannya bergaya Klasik. Ruang Salomo adalah salah satu ruang terbesar di lantai dasar istana. Ruang ini dihiasi dengan serangkaian lukisan yang menggambarkan Sejarah Salomo.[7] Rangkaian lukisan itu terdiri atas enam lukisan, yaitu Mimpi Salomo (plafon), Ratu Sheba sebelum Salomo, Kebijakan Salomo, Konsultasi dengan Raja Hiram (dekorasi dinding), Dedikasi Kuil, dan Pengorbanan Salomo (dinding). Mereka dilukis untuk Raja Stanisław August tahun 1791-1793 oleh Marcello Bacciarelli dan menggambarkan monarkinya sendiri sebagai raja injil tersebut. Semua lukisan itu benar-benar dihancurkan dengan sengaja oleh Jerman pada tahun 1944 (dibakar sebelum istana akan dihancurkan) dalam persiapan untuk meledakkan gedung. Di lantai satu terdapat apartemen raja, galeri gambar atas, kamar balkon, lemari raja, kamar tidur raja, ruang ganti, dan kamar petugas. Catatan
Bacaan lebih lanjut
Pranala luar
|