Ishak Haji Muhammad
Dato' Ishak bin Haji Muhammad (Jawi: اسحاق بين حاج محمد) (14 November 1909 – 7 November 1991) atau lebih dikenal dengan nama Pak Sako adalah seorang penulis asal Malaysia yang giat menyumbangkan pemikirannya melalui tulisan-tulisan antara tahun 1930-an hingga 1950-an. Ia merupakan tokoh negarawan atas kontribusinya di era pra-kemerdekaan dan pasca-kemerdekaan. Ishak dikenal mendukung konsep politik Indonesia Raya yang bertujuan untuk menyatukan Indonesia, Malaya, dan Brunei sebagai satu kesatuan. Atas dasar pemikiran tersebut, muncullah ide pembentukan Parti Kebangsaan Melayu Malaya (bahasa Indonesia: Partai Nasionalis Melayu) yang berafiliasi dengan Partai Nasional Indonesia.[1] Istilah "Pak Sako" merupakan kata serapan dari "Isako-san" yang diberikan oleh orang Jepang kepadanya. Ia memiliki nama samaran lain, yaitu Anwar, Hantu Raya, Isako-san, dan Pandir Moden. Kehidupan awalIshak Muhammad lahir di Kampung Bukit Seguntang, Temerloh, Pahang pada 14 November 1909. Meski demikian, beberapa sumber lain mengatakan bahwa Ishak lahir pada 24 September 1909 dan 9 November 1909. Ia mengenyam pendidikan dasar di Sekolah Laki-Laki Temerloh (saat ini bernama Sekolah Kebangsaan Kampung Tengah) pada tahun 1919 dan melanjutkan pendidikannya di Sekolah Inggris Clifford, Kuala Lipis dari tahun 1924 sampai 1928. Ishak menamatkan pendidikannya di Sekolah Inggris Raub pada 1929. Pada 1930, ia melanjutkan studinya di Maktab Melayu Kuala Kangsar sebagai mahasiswa yang berkhidmat di Administrasi Sipil Malaya untuk menjadi birokrat. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Asisten Aparatur Sipil Daerah, Magistrat Kelas III, dan guru sastra bahasa sebelum terjun ke dunia tulis-menulis. Penghargaan
Daftar pustaka
Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia