Ketika Polandia diduduki Jerman selama Perang Dunia II, ia tinggal di Warsawa sementara bekerja di Departemen Kesejahteraan Sosial kota. Ia mulai menolong orang-orang Yahudi jauh sebelum Ghetto Warsawa dibentuk. Menolong orang Yahudi adalah tindakan yang sangat berisiko tinggi - di Polandia yang diduduki Jerman, semua anggota keluarga akan dihukum mati bila seorang Yahudi yang bersembunyi ditemukan di dalam rumah mereka. Ini adalah undang-undang yang paling keras di seluruh wilayah pendudukan Eropa. Pada Desember 1942, Zegota, sebuah dewan untuk menolong orang-orang Yahudi yang baru saja dibentuk, mengangkat Sendler untuk memimpin departemen anak-anaknya. Sebagai petugas di Departemen Kesejahteraan Sosial, ia mempunyai izin khusus untuk memasuki Ghetto Warsawa, di mana ia mengenakan sebuah Bintang Daud sebagai tanda solidaritasnya dengan orang-orang Yahudi dan agar orang tidak memperhatikannya.
Ia bekerja sama dengan Seksi Anak-anak dari Administrasi Munisipal, yang terkait dengan Dewan Kesejahteraan Sentral (RGO), sebuah Organisasi Bantuan Polandia yang tetap diawasi oleh Jerman. Ia mengorganisasi penyelundupan anak-anak Yahudi keluar dari Ghetto, membawa mereka keluar, dan menitipkan mereka pada keluarga-keluarga Polandia, rumah piatu Warsawa milik Biarawati KeluargaMaria, atau biara-biara Katolik seperti Sisters Little Servants of the Immaculate Conception of the Blessed Mary di Turkowice dan Chotomowo. Ia menyimpan daftar nama-nama anak-anak itu, yang disembunyikan dalam bejana-bejana, agar ia dapat melacak identitas asli dan baru mereka.
Karena tindakannya tersebut dia ditahan oleh Gestapo pada 1943, dia disiksa dan dijatuhi hukuman mati. Zegota menolongnya dengan menyuap penjaga Jerman pada saat dia akan dieksekusi. Resminya, dia terdaftar dalam papan buletin publik sebagai salah satu yang dieksekusi. Bahkan dalam tempat persembunyiannya, ia tetap bekerja untuk anak-anak Yahudi.
Pada 10 Oktober2003, Sendlerowa menerima Bintang Elang Putih, bintang kehormatan tertinggi Polandia untuk warga sipil. Ia juga dianugerahi Salib Komando oleh Institut Israel.
Pada 14 Maret2007, Sendlerowa mendapat penghargaan dari senatPolandia. Presiden Polandia Lech Kacyzinski mengatakan bahwa Sendlerowa layak mendapatkan Penghargaan Perdamaian Nobel. Ia terlalu lemah untuk meninggalkan rumah tempat perawatannya untuk menerima penghargaan itu, namun ia mengirimkan sebuah pernyataan melalui Elzbieta Ficowska, yang diselamatkan dari pembunuhan oleh Sendlerowa ketika ia masih bayi.
Proyek "Nyawa dalam sebuah bejana"
Pada 1999 Norm Conard, seorang guru SMA dari Pittsburg, Kansas, mendorong empat muridnya untuk menyelidiki kehidupan Irena Sendler. Dari hasil dari penelitian mereka, murid-murid menciptakan sebuah drama yang berjudul "Life in a jar" ("Nyawa dalam sebuah bejana"), yang menyajikan perbuatan-perbuatan heroik Ny. Sendler. Hingga November2006, drama ini telah dipentaskan lebih dari 200 kali: mula-mula di
Kansas, kemudian di seluruh Amerika Serikat dan akhirnya di Eropa.
Yitta Halberstam & Judith Leventhal, Small Miracles of the Holocaust, The Lyons Press; 1st edition (13 August 2008), ISBN978-1-59921-407-8
Richard Lukas, Forgotten Survivors: Polish Christians Remember the Nazi Occupation ISBN978-0-7006-1350-2
Anna Mieszkowska, IRENA SENDLER Mother of the Holocaust Children Publisher: Praeger; Tra edition (18 November 2010) Language: English ISBN978-0-313-38593-3
Mordecai Paldiel, The Path of the Righteous: Gentile Rescuers of Jews During the Holocaust, Ktav Publishing House (January 1993), ISBN9780881253764
Irene Tomaszewski & Tecia Werblowski, Zegota: The Council to Aid Jews in Occupied Poland 1942–1945, Price-Patterson, ISBN1-896881-15-7