Sebuah insiden yang dikenal sebagai insiden kemarahan kacang atau nutrage, atau "nut return" (bahasa Korea: 땅콩 회항) di Korea Selatan,[1] terjadi pada 5 Desember 2014 di Bandar Udara Internasional John F. Kennedy, New York City. Heather Cho (nama Korea: Cho Hyun-ah; Hangul: 조현아), seorang pengusaha yang menjadi wakil presiden Korean Air dan ketua pejabat eksekutif Jaringan Hotel KAL,[2] serta putri dari ketua Korean Air dan CEO Cho Yang-ho, menyuruh pesawat untuk kembali ke gerbang bandar udara sebelum lepas landas, setelah ia menjadi tidak suka dengan cara seorang pramugara menghidangkan kacang di pesawat.
Penumpang kelas satu, termasuk Cho, diberi kacang yang dikemas dalam kemasan aslinya—sesuai dengan prosedur maskapai. Ini diberikan kepada semua penumpang kelas satu sebagai camilan gurih. Namun, Cho mengharapkan kacang tersebut disajikan di atas piring di kelas satu. Dia menanyai kepala awak kabin tentang prosedur standar menyajikan kacang. Setelah konfrontasi yang memanas, Cho menyerangnya dan memerintahkannya turun dari pesawat, mengharuskannya kembali ke gerbang dan menunda penerbangan sekitar 20 menit.
Saat insiden tersebut diketahui publik, Cho dan Korean Air dikritik habis-habisan, dan setelahnya, Cho mengundurkan diri dari salah satu dari beberapa posisi eksekutifnya di Korean Air. Dia kemudian dinyatakan bersalah di pengadilan Korea Selatan karena menghalangi keselamatan penerbangan dan dijatuhi hukuman penjara dua belas bulan, di mana dia menjalani hukuman lima bulan. Pramugari dan kepala awak kabin telah kembali ke posisi mereka pada April 2016.