Ibnul Asy'ats (bahasa Arab: ابْن الْأَشْعَث), nama lengkapnya adalah Abdurrahman bin Muhammad bin Al-Asy'ats Al-Kindi (bahasa Arab: عبد الرَّحْمَن بن مُحَمَّد بن الْأَشْعَث الْكِنْدِيّ) adalah seorang tokoh dari Bani Kindah yang pernah memimpin pasukan untuk menyerang raja Ratbil.
Asal-usul
Nama lengkap Ibnul Asy'ats adalah Abdurrahman bin Muhammad bin Al-Asy'ats bin Qais bin Ma'di Karib bin Muawiyah bin Jabalah bin Adi bin Rabi'ah bin Muawiyah bin Al-Harits bin Muawiyah bin Tsaur bin Murti' bin Muawiyah bin Kindah[1] Al-Kindi.[2]
Ia juga dipanggil dengan nama Abdurrahman bin Al-Asy'ats[2] dan Ibnul Asy'ats berdasarkan nama kakeknya, Al-Asy'ats.
Kepribadian
Ibnul Asy'ats digambarkan sebagai seorang lelaki yang tampan, fasih dalam berbicara, dan dihormati serta dimuliakan oleh kaumnya.[4]
Keluarga
Ibnul Asy'ats berasal dari keluarga bangsawan dari suku Bani Kindah di Hadramaut. Kakeknya, Al-Asy'ats bin Qais, adalah seorang sahabat Nabi[6] dan pemuka kabilah Bani Kindah di Kufah. Ayahnya, Muhammad bin Al-Asy'ats, menggantikan kepemimpinan Bani Kindah setelah kakeknya wafat pada tahun 661,[7][8] dan ia termasuk perawi hadis yang dinyatakan jujur (صدوق) serta dapat diterima (مقبول).[9] Ibu Ibnul Asy'ats adalah Ummu Amr putri dari pemimpin suku Arab Selatan Sa'id bin Qais al-Hamdani.
Ibnul Asy'ats memiliki empat saudara laki-laki; Ishaq, Al-Qasim, Ash-Shabbah, dan Ismail, tiga saudaranya yang pertama bertempur dalam pertempuran di Thabaristan. Ia juga memiliki dua saudara lainnya; Qais adalah seorang perawi hadis yang dinyatakan dapat diterima (مقبول),[11] dan saudara perempuannya, Maimunah, menikah dengan Muhammad bin Al-Hajjaj, putra Al-Hajjaj bin Yusuf.[4]
Karier awal
Pada masa Kekhalifahan Umayyah, ia ikut serta dalam penangkapan Muslim bin Aqil pada tahun 680 dan pertempuran melawan Al-Mukhtar ats-Tsaqafi bersama Mush'ab bin az-Zubair pada tahun 686/7. Ibnul Asy'ats bersama pendukung Mush'ab lainnya kemudian membelot mendukung Bani Umayyah setelah terbunuhnya Mush'ab di Pertempuran Maskin pada bulan Oktober 691. Pada awal tahun 692, dia berpartisipasi dalam pertempuran melawan kelompok Khawarij cabang Azariqah di Al-Ahwaz, dan memimpin 5,000 pasukan Kufah. Setelah Khawarij dikalahkan, dia melanjutkan untuk mengambil jabatan gubernur Rayy. Pada akhir tahun 695, Al-Hajjaj bin Yusuf yang saat itu menjadi gubernur Irak mempercayakan Ibnul Asy'ats dengan 6,000 penunggang kuda dalam kampanye melawan pemberontak Khawarij di bawah Syabib bin Yazid Asy-Syaibani.
Pemberontakan
Ibnul Asy'ats dikenal karena pemberontakannya dalam melawan Al-Hajjaj bin Yusuf.[17] Pada awalnya, Ibnul Asy'ats ditunjuk oleh Al-Hajjaj untuk memimpin pasukan Jaisy Ath-Thawawis (جيش الطواويس). Pasukan ini dikirim ke Sijistan untuk menghukum raja Ratbil karena raja Ratbil melanggar perjanjian dengan kaum muslimin.[18] Alih-alih melaksanakan tugas untuk melawan raja Ratbil yang memberontak, Ibnul Asy'ats kembali untuk memberontak melawan Al-Hajjaj yang didukung oleh rakyat Irak untuk revolusi dan memberontak melawan pemerintahan.[18] Pemberontakan tersebut juga diakibatkan kezaliman Al-Hajjaj dan kesewenang-wenangannya terhadap kaum lemah.[19] Pemberontakannya juga didukung oleh ulama-ulama Irak seperti Sa'id bin Jubair dan Amir Asy-Sya'bi.[19] Pemberontakannya juga berlanjut menjadi pemberontakan melawan Khalifah Abdul Malik bin Marwan. Peperangan panjang pun terjadi antara Ibnul Asy'ats dan Al-Hajjaj hingga ia kalah dan melarikan diri.[19]
Kematian
Setelah pemberontakannya gagal, ia melarikan diri ke Afganistan lalu melakukan bunuh diri. Peristiwa itu terjadi pada tahun 704 M.[17] Riwayat lain mengatakan ia pergi ke Sijistan dan meminta perlindungan kepada raja Ratbil. Al-Hajjaj kemudian mengancamnya jika raja Ratbil tidak menyerahkannya hingga raja Ratbil ketakutan. Melihat sikap ini, Ibnul Asy'ats bunuh diri dengan melompat dari atas atap dan kepalanya dipenggal kemudian diserahkan kepada Al-Hajjaj.[21]
Lihat pula
Referensi
Sumber
- Crone, Patricia (1980). Slaves on Horses: The Evolution of the Islamic Polity. Cambridge and New York: Cambridge University Press. ISBN 0-521-52940-9.
- Dixon, 'Abd al-Ameer (1971). The Umayyad Caliphate, 65–86/684–705: (A Political Study). London: Luzac. ISBN 978-0718901493.
- Fishbein, Michael, ed. (1990). The History of al-Ṭabarī, Volume XXI: The Victory of the Marwānids, A.D. 685–693/A.H. 66–73. Seri SUNY dalam Studi Timur Dekat. Albany, New York: State University of New York Press. ISBN 978-0-7914-0221-4.
- Howard, I. K. A., ed. (1990). The History of al-Ṭabarī, Volume XIX: The Caliphate of Yazīd ibn Muʿāwiyah, A.D. 680–683/A.H. 60–64. Seri SUNY dalam Studi Timur Dekat. Albany, New York: State University of New York Press. ISBN 978-0-7914-0040-1.
- Rowson, Everett K., ed. (1989). The History of al-Ṭabarī, Volume XXII: The Marwānid Restoration: The Caliphate of ʿAbd al-Malik, A.D. 693–701/A.H. 74–81. Seri SUNY dalam Studi Timur Dekat. Albany, New York: State University of New York Press. ISBN 978-0-88706-975-8.
- Veccia Vaglieri, L. (1971). "Ibn al-As̲h̲ʿat̲h̲". Dalam Lewis, B.; Ménage, V. L.; Pellat, Ch.; Schacht, J. Encyclopaedia of Islam. Volume III: H–Iram (edisi ke-2). Leiden: E. J. Brill. hlm. 715–719. OCLC 495469525.
- Wellhausen, Julius (1927). The Arab Kingdom and its Fall. Diterjemahkan oleh Margaret Graham Weir. Calcutta: University of Calcutta. OCLC 752790641.