Ibnul Asy'atsAbdurrahman bin Muhammad bin al-Asy'ats al-Kindi (bahasa Arab: عبد الرَّحْمَن بن مُحَمَّد بن الْأَشْعَث الْكِنْدِيّ; meninggal 704),[1] juga dikenal dengan nama Abdurrahman bin al-Asy'ats (عبد الرَّحْمَن بن الْأَشْعَث)[2] dan Ibnul Asy'ats (ابْن الْأَشْعَث),[3] adalah seorang jenderal Arab dan pemberontak pada masa Kekhalifahan Umayyah. Ibnul Asy'ats dikenal karena memimpin pemberontakan terbesar dalam sejarah Islam melawan Khalifah Abdul Malik bin Marwan dan gubernur Irak Al-Hajjaj bin Yusuf.[4][5] BiografiAbdurrahman berasal dari kabilah Bani Kindah serta putra dari Muhammad bin al-Asy'ats dan cucu dari al-Asy'ats bin Qais.[4] Silsilahnya adalah Abdurrahman bin Muhammad bin al-Asy'ats bin Qais bin Ma'di Karib bin Muawiyah bin Jabalah bin Adi bin Rabi'ah bin Muawiyah bin al-Harits bin Muawiyah bin Tsaur bin Murti' bin Muawiyah bin Kindah.[4] Ia digambarkan sebagai seorang laki-laki yang tampan, fasih dalam berbicara, dan dihormati serta dimuliakan oleh kaumnya.[6] Ibnul Asy'ats turut serta bersama Mush'ab bin az-Zubair, gubernur Irak, dalam pertempuran melawan al-Mukhtar ats-Tsaqafi pada tahun 686/7.[7][8] Ia kemudian turut serta dalam melawan pemberontak Khawarij di bawah Syabib bin Yazid Asy-Syaibani pada akhir tahun 695 dengan memimpin pasukan berkuda berjumlah 6.000 orang atas perintah Al-Hajjaj bin Yusuf yang saat itu menjadi gubernur Irak.[7][9] PemberontakanPada awalnya, Ibnul Asy'ats ditunjuk oleh Al-Hajjaj untuk memimpin pasukan Jaisy Ath-Thawawis (جيش الطواويس). Pasukan ini dikirim ke Sijistan untuk menghukum raja Ratbil karena raja Ratbil melanggar perjanjian dengan kaum muslimin.[11] Alih-alih melaksanakan tugas untuk melawan raja Ratbil yang memberontak, Ibnul Asy'ats kembali untuk memberontak melawan Al-Hajjaj yang didukung oleh rakyat Irak untuk revolusi dan memberontak melawan pemerintahan.[11] Pemberontakan tersebut juga diakibatkan kezaliman Al-Hajjaj dan kesewenang-wenangannya terhadap kaum lemah.[12] Pemberontakannya juga didukung oleh ulama-ulama Irak seperti Sa'id bin Jubair dan Amir Asy-Sya'bi.[12] Pemberontakannya juga berlanjut menjadi pemberontakan melawan Khalifah Abdul Malik bin Marwan.[13] Peperangan panjang pun terjadi antara Ibnul Asy'ats dan Al-Hajjaj hingga ia kalah dan melarikan diri.[12] KematianSetelah pemberontakannya gagal, ia melarikan diri ke Afganistan lalu melakukan bunuh diri. Peristiwa itu terjadi pada tahun 704 M.[14] Riwayat lain mengatakan ia pergi ke Sijistan dan meminta perlindungan kepada raja Ratbil. Al-Hajjaj kemudian mengancamnya jika raja Ratbil tidak menyerahkannya hingga raja Ratbil ketakutan. Melihat sikap ini, Ibnul Asy'ats bunuh diri dengan melompat dari atas atap dan kepalanya dipenggal kemudian diserahkan kepada Al-Hajjaj.[15] Referensi
|