MasakanEropa modern awal (ca 1500-1800) merupakan campuran hidangan makanan yang berupa warisan dari masakan abad pertengahan dikombinasikan dengan inovasi yang kemudian bertahan di era modern. Meskipun ada arus masuk yang besar atas ide-ide baru, peningkatan dalam perdagangan luar negeri dan revolusi ilmiah, pengawetan makanan tetap secara tradisional: dengan pengeringan, pengasinan dan pengasapan atau pengasaman dalam vinegar. Ragam makanan bergantung secara alami pada musim: sebuah buku masak karya Domenico Romoli yang disebut Panunto membuat suatu keutamaan sesuai kebutuhan dengan memasukkan sebuah resep untuk masing-masing hari sepanjang tahun.[1]
Terjadi peningkatan kemakmuran yang sangat besar di Eropa sepanjang periode ini, yang mana secara bertahap melingkupi semua golongan dan semua bidang, serta berpengaruh besar terhadap perubahan pola makan. Di mana-mana baik dokter maupun koki terus mencirikan bahan-bahan makanan menurut pengaruhnya pada 4 humor: masing-masing bahan makanan dianggap panas atau dingin, lembap atau kering. Nasionalisme pertama kali dipahami pada periode modern awal, namun gagasan akan suatu masakan nasional baru timbul pada abad ke-19. Perbedaan antar kelas sosial merupakan garis pemisah yang jauh lebih penting, dan hampir selalu makanan kelas atas yang diuraikan dalam berbagai koleksi resep dan buku masak.