Pengasinan digunakan karena kebanyakan bakteria, fungi dan organisme patogenik potensial lainnya tidak dapat bertahan hidup di dalam sebuah lingkungan dengan kadar garam yang tinggi, karena hipertonik alami dari garam. Berbagai sel hidup di lingkungan seperti ini aka menjadi kehausan karena osmosis dan mati atau menjadi tidak aktif dalam beberapa waktu.
Pada abad ke-19, ditemukan cara mencampur garam dengan nitrit (saltpeter) yang membuat daging tetap berwarna merah, ketimbang abu-abu, dan para pelanggan pada waktu itu sangat suka daging berwarna merah. Makanan tersebut tetap sehat dan segar selama berhari-hari tanpa bakteria.[1]