Henriette Tabita Hutabarat
Pdt. Dr. Henriette Tabita Hutabarat-Lebang, M.A. (lahir 11 Oktober 1952) adalah Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) periode 2014-2019 dan Ketua Umum Pengurus Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia periode 2021-2023. Ia terpilih sebagai wanita pertama untuk mengisi posisi-posisi tersebut. Selain itu, pada tahun 2022, terpiilih sebagai Wakil Asia dalam presidium WCC untuk periode 8 tahun ke depan.[1] BiografiPdt. Dr. Henriette Tabita Lebang, M.A. adalah pendeta asal Gereja Toraja, yang lahir di Ujung Pandang, 11 Oktober 1952. Dia menikah dengan mendiang Ralph Donald Manahara Hutabarat—sehingga ia mendapatkan marga Hutabarat. Dari pernikahannya, dikaruniai dua anak, yakni Dorothea Marannu dan Cita Lanrianna. Pdt. Ery Lebang, begitu panggilannya, memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Muda Teologi dari Sekolah Tinggi Teologi (STT) Jakarta tahun 1975. Kemudian meraih gelar Sarjana Teologi dari STT Jakarta pada tahun 1977. Tak sampai di situ, ia terus menimba ilmu hingga meraih gelar Master of Arts on Christian Education, PSC, Richmond, Virginia, Amerika Serikat pada1987 serta Doctor of Education dari Presbyterian School of Christian Education, PSCE, Richmond, Virginia, Amerika Serikat, pada tahun 1991.[2] Riwayat PelayananSejak tahun 1991, Pdt. Ery Lebang telah mengawali pelayanannya menjadi staff di Lembaga Pembinaan Kader (LPK) Gereja Toraja. Kemudian dia menduduki jabatan sebagai Pengurus Pusat Gereja Toraja (PPGT)diantaranya sebagai Ketua I Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja dan Ketua Badan Pembinaan Warga Gereja. Dia juga tercatat menjadi Direktur Institut Teologi Gereja Toraja sejak 2006 – 2010. Di PGI, dirinya sudah memulai pelayanan sejak 1980 sebagai asisten Sekjen, lalu terpilih menjadi Ketua Departemen Perempuan PGI sejak 1984-1986. Tak cukup ditingkat nasional, Pdt. Ery Lebang pun mulai terlibat dalam pelayanan tingkat Asia sebagai Sekretaris Jenderal di Dewan Gereja-gereja (Christian Conference of Asia (CCA)) hingga 2015. Dalam hal ini, dia pun dikenal sebagai perempuan pertama Asia yang pernah menjadi pemimpin tertinggi CCA yaitu sebagai General Secretary (Sekjen) atas rekomendasi Gereja Toraja dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).[3] Dalam Sidang Raya ke-10 World Council of Churches, WCC (Dewan Gereja-gereja se-Dunia) di Busan, Korea Selatan, 2013, Pdt. Ery menjadi utusan Gereja Toraja, dan terpilih sebagai anggota Central Committee dan Executive Committee dari lembaga oikoumenis global ini untuk periode pelayanan 2013-2021. Dan pada tahun 2022, Pdt. Ery Lebang terpilih sebagai wakil Asia dalam Presidium WCC untuk periode 8 tahun. Pemilihan dilakukan secara voting di ruang plenary utama General Assembly Dewan Gereja Se-Dunia, Karlsruhe, Jerman, pada Senin, 5 September 2022 lalu.[4] Dari 574 pemilik hak suara, 555 di antaranya mengangkat kartu hijau sebagai tanda setuju terhadap 8 nama kandidat yang diusulkan ke peserta. Pdt. Henriette yang akrab disapa Ibu Ery, terpilih sebagai presiden mewakili region Asia. Sebagaimana diketahui sebelumnya, WCC terbagi dalam 8 region, masing-masing; Africa, Asia, Caribbean dan Latin America, Eropa, America Utara, Pasifik, Eastern Orthodox, dan Oriental Orthodox. Presidium terpilih WCC akan menjalankan fungsinya selama 8 tahun sampai General Assembly berikutnya.[5] Referensi
|