Master of Arts
Master of Arts (bahasa Latin: Magister Artium atau Artium Magister; disingkat MA atau AM) adalah pemegang gelar magister yang diberikan oleh universitas di banyak negara di Dunia Barat. Gelar tersebut biasanya dikontraskan dengan gelar Master of Science. Mereka yang diterima pada gelar tersebut biasanya mempelajari mata pelajaran dalam lingkup humaniora dan ilmu sosial, seperti sejarah, sastra, bahasa, linguistik, administrasi publik, ilmu politik, studi komunikasi, hukum atau diplomasi; namun, universitas berbeda mempunyai konvensi yang bervariasi dan mungkin juga menawarkan gelar untuk bidang yang biasanya dipertimbangkan sebagai ilmu alam dan matematika. Gelar Master of Arts berasal dari lisensi mengajar atau licentia docendi dari Universitas Paris, yang dirancang untuk menghasilkan "master" yang merupakan guru pascasarjana pada mata pelajaran mereka. Gelar ini dapat diberikan dengan menyelesaikan kursus dan melulusi ujian, penelitian, atau kombinasi keduanya, dan juga dapat diberikan untuk mengindikasikan senioritas di Universitas Oxford, Cambridge, dan Dublin, dimana mahasiswa penerima Bachelor of Arts dapat dianugerahkan gelar Master of Arts setelah beberapa tahun dari tanggal matrikulasi mereka tanpa pengujian dan pembelajaran tambahan (lihat Master of Arts (Oxford, Cambridge, and Dublin)),[1][2][3] dan juga dapat diberikan kepada kandidat gelar sarjana di Universitas kuno di Skotlandia (St Andrews, Glasgow, Aberdeen, dan Edinburgh) setelah empat tahun pembelajaran.[note 3][4] SejarahPenganugerahan gelar Master of Arts, sebagai gelar yang diberikan dengan hak istimewa akademis tertentu, terkait erat dengan sejarah awal Universitas Paris, yang merupakan universitas induk dalam bidang seni liberal seperti halnya Universitas Bologna dalam bidang hukum. Awalnya, gelar tersebut hanya berarti hak untuk mengajar, licentia docendi, dan hak ini hanya dapat diberikan di Paris, oleh Kanselir Katedral Notre Dame, atau Kanselir St. Geneviève. Menurut Konsili Lateran III, yang diadakan pada tahun 1179, licentia docendi ini harus diberikan secara cuma-cuma, dan kepada semua pemohon yang memenuhi syarat. Kanselir berhak menentukan soal kelayakan pemohon, namun seiring dengan berjalannya waktu dan seiring dengan bertambahnya jumlah calon yang akan memperoleh gelar dan berkembangnya universitas, upacara presentasi di hadapan Kanselir menjadi semakin sekedar formalitas, dan tanggung jawab atas kelayakan calon tersebut diserahkan kepada guru dan rekan gurunya. Meskipun lisensi pengajaran oleh Kanselir Universitas Paris tidak diragukan lagi untuk memberikan hak mengajar, hal itu tidak membuat penerimanya memiliki hak untuk dipanggil sebagai Magister. Untuk itu, fakultas di mana licentia docendi diberikan, harus secara resmi mengakui penerimanya sebagai Magister, dan mengakuinya pada suatu tempat di antara mereka sendiri. Upacara ini, dimana Lisensiat menjadi Magister penuh, dikenal sebagai Inceptio. Sesuai dengan istilahnya, upacara tersebut melibatkan permulaan pengajaran yang sebenarnya, dimana penerima Lisensi menyampaikan ceramah di hadapan fakultas. Istilah "Commencement", sebagaimana diterapkan pada latihan kelulusan, hanyalah padanan bahasa Inggris dari Inceptio abad pertengahan, dan pertama kali digunakan di Cambridge. Upacara penobatan guru muda secara resmi dengan gelar dan lambang Guru terdiri dari penganugerahan biretta, atau topi Guru, buku terbuka, dan ciuman oleh rekan-rekan sepadannya, dimana setelah itu ia diperbolehkan duduk di kursi magisterial. Tidak ada pemeriksaan yang diperlukan sebelum Inception, karena kebugaran kandidat telah diuji sebelum penganugerahan Lisensi. Calon Lisensi Seni harus lulus dua ujian, satu ujian pendahuluan dilakukan oleh Kanselir, dan satu lagi dilakukan oleh fakultas sendiri. Untuk menerima Lisensi, para calon diatur berdasarkan kedudukan akademisnya, sebuah kebiasaan yang berkembang menjadi sistem penghargaan kelulusan modern. Upacara tersebut dilakukan dengan penuh kemegahan. Bagian dari prosesnya terdiri dari "Collations", atau pemberian ceramah oleh beberapa calon.[5] Pada abad pertengahan, gelar Magister praktis adalah identik dengan gelar Doktorat, dimana gelar Master of Arts lebih disukai di Paris dan universitas-universitas yang menirunya seperti Bologna dan universitas-universitas turunannya. Di Oxford dan Cambridge, perbedaan dalam hal ini terjadi di antara Fakultas Hukum, Kedokteran, Teologi dan Fakultas Seni, dimana gelar Doktor digunakan untuk lulusan ketiga fakultas yang disebutkan pertama dan gelar Master digunakan untuk lulusan Fakultas Seni. Di Jerman, "Doktor" digunakan secara eksklusif, tetapi ijazah universitas Jerman masih sering menjadi bukti kesetaraan asli dari kedua gelar tersebut, penerimanya diberi gelar Magister Artium et Doctor Philosophiæ. Di Prancis, persamaan praktis awal antara Lisensiat dan Magister, atau Doktor, berkembang menjadi perbedaan yang menghasilkan derajat yang terpisah. Di bawah sistem universitas saat ini di Perancis, Sarjana dapat memperoleh Lisensi Seni satu tahun setelah menerima gelar Baccalaureate, meskipun umumnya diperlukan setidaknya dua tahun. Setelah Lisensi, ada jangka waktu yang cukup lama sebelum gelar Doktor dapat diperoleh. Tidak ada waktu yang ditentukan untuk mendapatkan gelar Doktor, namun standar kualifikasi yang tinggi menghalangi para kandidat untuk melamarnya selama beberapa, dan terkadang bertahun-tahun setelah Lisensi diterima. Catatan
References
|