Hatalai adalah negeri di kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, Maluku, Indonesia.
Hubungan sosial
Imbas dari peperangan antarkapitan pada masa lalu, Hatalai mengangkat hubungan pela minum darah dengan Amahusu. Pada masa lalu, Kapitan Sau Nusa dari matarumah Mainake di Amahusu berjumpa dengan seorang kapitan perempuan asal Hatalai, Nene Ahun. Mereka bertempur, tetapi tidak ada yang kalah dan menang. Kemudian, diadakan perdamaian antara keduanya di dekat kebun milik Kapitan Ilan Trete dari Negeri Soya. Kapitan Sau Nusa menangkap putri Ilan Trete, memenggalnya, dan meminum darahnya bersama Kapitan Nene Ahun seraya mengikrarkan pela antara kedua negeri. Sekitar kebun Ilan Trete yang menjadi tempat diikrarkannya pela Hatalai dan Amahusu saat ini masuk ke dalam pertuanan Urimessing dan dulu di sana ada pisau yang terbuat dari batu, wujud sisa peninggalan megalitikum. Namun, pisau yang dimaksud saat ini sudah tidak ada lagi. Hatalai dengan teun Silawanabessy melambangkan perempuan, sementara Amahusu dengan teun Harmalakkabessy melambangkan laki-laki.
Secara tidak langsung, Hatalai juga bersaudara dengan Laha dan Tial yang keduanya merupakan gandong Amahusu. Selain itu, Hatalai juga memiliki hubungan pela dengan Hualoy dan semua negeri di Pulau Buano, baik Buano Selatan maupun Buano Utara.
Referensi
Daftar pustaka
- Dieter Bartels (2017). Di Bawah Naungan Gunung Nunusaku: Muslim Kristen Hidup Berdampingan di Maluku Tengah, Jilid II: Sejarah. Kepustakaan Populer Gramedia (KPG). hlm. 508-509. ISBN 9786024241513.
Pranala luar