Hari Tangan MerahHari Tangan Merah (bahasa Inggris: Red Hand Day) adalah hari peringatan tahunan yaitu permohonan kepada para pemimpin politik dan menyelenggarakan acara-acara di seluruh dunia untuk menarik perhatian dunia kepada nasib Tentara anak, yaitu anak-anak yang dipaksa untuk menjadi tentara di dalam peperangan dan konflik bersenjata. Hari ini diselenggarakan pada tanggal 12 Februari setiap tahunnya. Tujuan dari peringatan ini adalah untuk memanggil orang-orang agar ikut berpartisipasi dalam aksi ini, dan mendukung anak-anak yang terkena dampak dari tentara anak. Dalam konflik-konflik bersenjata pada beberapa dekade terakhir, yang terjadi di Republik Demokratik Kongo, Rwanda, Uganda, Sudan, Pantai Gading, Myanmar, Filipina, Kolombia dan Palestina, anak-anak sering terseret menjadi tentara berkali-kali.[1] Perkiraan jumlah anak-anak yang terlibat dalam konflik bersenjata di seluruh dunia tidak berubah pada tahun 2006 dan 2009.[2][3] Rehabilitasi untuk kepulangan tentara anak ke tempat asal mereka terbentang mulai dari tidak memadai hingga tidak ada.[4] Hari Tangan Merah diprakarsai pada tahun 2002 saat Protokol Opsional mengenai Keterlibatan Anak dalam Konflik Bersenjata memasuki kedalam pendorong pada tanggal 12 Februari 2002.[5] Protokol ini diadopsi oleh Majelis Umum pada bulan Mei tahun 2001, dan sekarang telah ditandatangani oleh 100 negara anggota. Beberapa organisasi internasional aktif melawan penggunaan anak-anak sebagai tentara. Organisasi-organisasi ini termasuk UNICEF, Amnesty International, Terre des hommes dan Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Red Hand Day.
|
Portal di Ensiklopedia Dunia