Hari Kemenangan[a 1] atau 9 Mei adalah sebuah hari raya yang memperingati menyerahnya Jerman Nazi kepada Uni Soviet pada akhir Perang Dunia Kedua, yang dikenal di Uni Soviet dengan sebutan Perang Patriotik Raya. Hari raya tersebut pertama kali dirayakan di 16[1] republik di Uni Soviet, setelah penandatanganan dokumen kapitulasi pada 8 Mei 1945 malam (setelah tengah malam, pada 9 Mei Waktu Moskow). Pemerintah Soviet mengumumkan kemenangan tersebut pada awal 9 Mei setelah acara penandatanganan di Berlin.[2] Meskipun perayaan resminya diadakan pada 1945, hari raya tersebut menjadi satu-satunya hari non-buruh pada 1965 dan satu-satunya di republik-republik Soviet.
Di Jerman Timur, 8 Mei dirayakan dengan sebutan "Hari Pembebasan" dari 1950 sampai 1966, dan dirayakan kembali saat peringatan ke-40 pada 1985. Pada 1975, "Hari Kemenangan" bergaya Soviet dirayakan pada 9 Mei. Sejak 2002, negara bagian Jerman Mecklenburg-Vorpommern merayakan sebuah hari peringatan yang dikenal dengan sebutan "Hari Pembebasan dari Sosialisme Nasional, dan Akhir Perang Dunia Kedua".[3]
Pada 1988, sebelum pembubaran Uni Soviet, Hari Kemenangan dirayakan di Uzbekistan, namun sebagian direstorasi pada 1999 sebagai Hari Peringatan/Pengingatan.[4] Setelah meraih kemerdekaan mereka dari Uni Soviet, negara-negara Baltik sekarang memperingati akhir Perang Dunia II pad 8 Mei, Hari Kemenangan di Eropa.[5] Dimulai pada 2015, Ukraina bergabung dengan negara-negara Baltik dalam memperingati akhir Perang Dunia II dan Hari Kemenangan di Eropa pada 8 dan 9 Mei.[6]
Instrumen Penyerahan Diri Jerman sempat ditandatangani dua kali. Sebuah dokumen awal ditandatangani di Reims pada tanggal 7 Mei 1945 oleh Alfred Jodl (kepala staf Oberkommando der Wehrmacht/OKW) dari Jerman, Walter Bedell Smith atas nama Markas Besar Tertinggi Pasukan Ekspedisioner Sekutu, dan Ivan Susloparov atas nama Komando Tinggi Soviet, di hadapan Mayor Jenderal François Sevez dari Prancis sebagai saksi resmi. Karena Komando Tinggi Soviet tidak menyetujui teks penyerahan diri, dan karena Susloparov, seorang perwira yang berpangkat relatif rendah, dianggap tidak berwenang untuk menandatangani dokumen ini, Uni Soviet meminta agar instrumen penyerahan kedua yang direvisi ditandatangani di Berlin. Joseph Stalin menyatakan bahwa Uni Soviet menganggap penyerahan Rein sebagai dokumen awal, dan Dwight D. Eisenhower segera menyetujuinya. Argumen lain adalah bahwa beberapa pasukan Jerman menganggap instrumen penyerahan Reims sebagai penyerahan kepada Sekutu Barat saja, dan pertempuran masih berlanjut di Timur, terutama di Praha.[7]
Upacara penyerahan kedua diselenggarakan di rumah bangsawan yang masih utuh di pinggiran Berlin pada 8 Mei tengah malam, ketika itu sudah 9 Mei di Moskow karena perbedaan zona waktu. Marsekal Lapangan Wilhelm Keitel, kepala OKW, menandatangani Instrumen Penyerahan Diri Jerman versi terakhir, yang juga ditandatangani oleh Marsekal Georgy Zhukov, atas nama Komando Tertinggi Tentara Merah, dan Kepala Udara Marsekal Arthur Tedder, atas nama Pasukan Ekspedisioner Sekutu, di hadapan Jenderal Carl Spaatz dan Jenderal Jean de Lattre de Tassigny sebagai saksi. Penyerahan itu ditandatangani di markas besar Angkatan Darat Soviet di Berlin-Karlshorst. Versi bahasa Inggris dan Rusia dari instrumen penyerahan yang ditandatangani di Berlin dianggap sebagai teks otentik.
Teks Berlin yang direvisi berbeda dari teks awal yang ditandatangani di Reims, yang secara eksplisit menetapkan perlucutan senjata lengkap semua pasukan militer Jerman serta menyerahkan senjata mereka kepada komandan militer Sekutu setempat. Baik instrumen penyerahan Reims dan Berlin menetapkan bahwa pasukan di bawah kendali Jerman harus menghentikan operasi aktif pada pukul 23:01 CET tanggal 8 Mei 1945. Namun karena perbedaan zona waktu Eropa Tengah dan Moskow, akhir perang dirayakan pada 9 Mei di Uni Soviet dan sebagian besar negara pasca-Soviet.
Untuk memperingati kemenangan dalam Perang Dunia II, upacara Pawai Kemenangan Moskow 1945 diadakan di ibukota Uni Soviet pada 24 Juni 1945.