Hanomag (Hannoversche Maschinenbau AG) dulunya adalah sebuah produsen lokomotif uap, traktor, truk, dan kendaraan militer asal Jerman, yang berkantor pusat di Hanover. Hanomag terkenal karena mengirimkan banyak lokomotif uap ke Finlandia, Rumania, dan Bulgaria sebelum Perang Dunia I, serta membuat traktor pertamanya, Hanomag R26 pada tahun 1924 di Jerman. Pada tahun 1925, Hanomag mulai memproduksi mobil. Pada tahun 1931,Hanomag juga mulai memproduksi alat berat. Sejak tahun 1989, Hanomag merupakan anak usaha Komatsu.
Sejarah
Hanomag memulai sejarahnya pada tahun 1835 saat Georg Egestorff mendirikan sebuah perusahaan dengan nama Eisen-Giesserey und Maschinenfabrik Georg Egestorff di Linden dekat Hanover, untuk memproduksi lokomotif uap kecil. Perusahaan ini kemudian juga mulai memproduksi permesinan pertanian dan pada tahun 1846 membuat lokomotif pertamanya untuk Royal Hanoverian State Railways. Hingga tahun 1870, perusahaan ini telah berhasil membuat 500 unit lokomotif, dan pada tahun 1871 resmi mengganti namanya menjadi Hannoversche Maschinenbau Actien-Gesellschaft vorm. Georg Egestorff, Linden vor Hannover. Hanomag kemudian mulai memproduksi kendaraan karena pada tahun 1905 menerima kontrak dari Angkatan Darat Kekaisaran Jerman untuk memproduksi truk.
Traktor
Pada tahun 1912, Hanomag mulai memproduksi bajak dengan mesin bensin 80 tenaga kuda. Pada tahun 1924, traktor pertama Hanomag, WD 26 (WD) dengan mesin bensin empat silinder 26 tenaga kuda resmi diluncurkan. Pada tahun 1931, traktor diesel pertama Hanomag, RD 36 dengan mesin empat silinder 36 tenaga kuda, dan kapasitas 5,2 juga resmi diluncurkan. Hanomag merupakan pemimpin pasar pada tahun 1939 dan awal dekade 1950-an. Pada tahun 1951, serangkaian traktor baru dikembangkan, berdasarkan pada sistem modular bermesin dua, tiga, ataupun empat silinder. Namun dari tahun 1962 hingga 1971, hanya traktor bermesin empat silinder yang dibuat.
Sejak tahun 1912 hingga 1971, lebih dari 250.000 mesin dengan 12 hingga 92 tenaga kuda telah berhasil diproduksi oleh Hanomag di Linden. Selain itu, Hanomag juga memiliki pabrik di Argentina dan mitra di Spanyol.
Mobil
Pada dekade 1920-an, permintaan kendaraan darat uap terus menurun, dan Hanomag pun mulai merancang kendaraan jenis baru, terutama untuk pasar menengah ke bawah. Pada tahun 1925, Hanomag meluncurkan Hanomag 2/10, sebuah mobil dua kursi seberat 370 kg (816 pon) dengan mesin satu silinder 500cc[1] berpendingin udara, dan diberi nama Zweisitzer Limousine (limusin dua kursi)[2] oleh Hanomag. Bagian depan dan belakangnya yang membulat, membuat mobil ini dijuluki Kommissbrot, karena mirip dengan roti Angkatan Darat. Walaupun Hanomag berhasil memproduksi total 15.775 unit, mobil ini tidak terlalu menguntungkan, sehingga pada akhir dekade 1920-an, Hanomag menjual divisi lokomotifnya ke Henschel & Son.
Pada tahun 1928, Hanomag meluncurkan sebuah mobil yang lebih konvensional, 3/16PS, dan traktor bermesin diesel pertama, menjadikan Hanomag kembali mencetak laba. Hanomag kemudian terpukul akibat menurunnya penjualan pada tahun 1929, sehingga banyak mobil yang tidak terjual. Penjualan kembali naik pada tahun 1930 dan Hanomag berhasil menguasai 14% pasar mobil Jerman, hanya kalah dari Opel, tetapi pada tahun 1931, krisis kembali datang, sehingga Hanomag harus meminjam dana ke bank. Pabrik Hanomag pun diagunkan kepada Kota Hannover dan Vereinigte Stahlwerke. Hanomag kemudian juga mengubah namanya menjadi Hanomag Automobil und Schlepperbau GmbH.
Pada tahun 1932, sebuah mobil kecil dengan mesin berkapasitas 1,1 liter (yang pada tahun 1934 diberi nama Garant), resmi diluncurkan dan cukup laku, memungkinkan Hanomag untuk bberoperasi 16 jam per hari. Hanomag kemudian meluncurkan mobil dengan mesin kapasitas 1,5 liter bernama Rekord (nama yang nantinya digunakan oleh Opel) pada tahun 1933, dengan suspensi depan independen. Sebuah Rekord pun dipamerkan di Berlin Motor Show tahun 1936.
Hanomag kembali memperkenalkan mobil dengan mesin berkapasitas 1,3 liter pada tahun 1939 dengan bodi monokok, sebuah inovasi pada masa itu. Mobil ini kemudian dipelajari oleh insinyur Volvo dan mempengaruhi desain mobil Volvo PV 444.[3]
Kendaraan militer
Selama Perang Dunia II, Hanomag juga memproduksi mesin kendaraan militer, yakni berupa versi lebih kuat dari mesin traktornya, yang diberi nama SS-100, dan Sd.Kfz. 251. Hanomag 20 B, sebuah kendaraan pengangkut personel juga diproduksi dari tahun 1937 hingga 1940 (sekitar 2000 unit berhasil dibuat) di bawah bimbingan Stoewer (juga untuk memproduksi R180, R200 dan Tipe 40). Keterbatasan kapasitas Stoewer membuat ia harus bekerja sama dengan BMW (untuk memproduksi 325) dan Hanomag.[4] Ketiganya berhasil memproduksi sekitar 10.000 unit. Ban belakang kendaraan-kendaraan militer ini juga dapat sedikit dibelokkan dengan mengoperasikan tuas di antara kursi depan, sehingga ruang yang dibutuhkan untuk berbelok bisa diperkecil.[4]
Kendaraan militer paling penting dan ikonik yang didesain dan dibuat oleh Hanomag selama Perang Dunia II adalah Sd.Kfz. 251 (biasanya disebut "Hanomag" saja) dengan total produksi lebih dari 15.000 unit. Kendaraan ini dibuat untuk melindungi dan mengangkut pasukan infanteri mekanisPanzergrenadier, dan merupakan kendaraan pengangkut personil paling banyak di Jerman saat Perang Dunia II, serta merupakan pendahulu dari pengangkut personel lapis baja yang ada saat ini. Dibandingkan dengan kendaraan angkut personil Sekutu, M3 Half-track, Sd.Kfz. 251 ini lebih lambat, tetapi memiliki bodi yang tebal dan miring, sehingga memberi perlindungan yang lebih baik. M3 pun pernah dijuluki "Purple Heart Box" karena tidak dapat menghentikan peluru 7,92 mm Mauser pada jarak dekat, sementara bodi miring Hanomag dapat membelokkan peluru tersebut dengan mudah.
Pasca perang, produksi kembali dilanjutkan, dengan membuat traktor dan pada tahun 1949 juga membuat truk seberat 1,5 ton. Tidak ada mobil yang diproduksi, walaupun beberapa purwarupa telah dibuat. Rudolph Hiller, yang pernah menjadi presiden Phänomen, bergabung ke Hanomag dan merestrukturisasi perusahaan dengan menggabungkannya ke konsorsium Rheinstahl pada tahun 1952.
Penggabungan dan pemisahan
Pada tahun 1964, Rheinstahl mengambil alih Henschel-Werke dan kembali digabungkan dengan Hanomag.
Divisi traktor pertanian Hanomag kemudian dijual ke Massey Ferguson dan pada tahun 1969 divisi truk Hanomag-Henschel juga dijual ke Daimler Benz, menyisakan pabrik Hanover hanya memproduksi alat berat untuk Massey Ferguson.
Pada tahun 1989, produsen peralatan konstruksi terbesar kedua di dunia, Komatsu, mulai membeli saham Hanomag AG, dan pada tahun 2002, Komatsu Hanomag GmbH resmi menjadi anak usaha Komatsu.
Peralatan konstruksi
Di Hanover, Hanomag memproduksi pemuat beroda mulai dari 54 hingga 353 hp (263 kW) dan pada tahun 2005 juga mulai memproduksi ekskavator beroda dari 14 hingga 22 ton.
Hanomag di Argentina
Pada tahun 1960, Cura Hnos mulai membangun pabrik billet, namun kemudian dihentikan karena bekerja sama dengan Rheinstahl Hanomag untuk memproduksi traktor, antara lain :