Gush Emunim Underground adalah organisasi teroris yang dibentuk oleh anggota terkemuka dari gerakan politik Israel, Gush Emunim, dan organisasi ini beraksi antara tahun 1979-1984.
Pada tahun 1983, tiga anggota organisasi ini terlibat dalam serangan balasan setelah tewas terbunuhnya seorang mahasiswa yeshiva di Hebron. Di suatu ketika siang hari, dua orang memasuki Perguruan Tinggi Islam Hebron, melepaskan rentetan peluru dan melemparkan granat. Aksi mereka membunuh tiga siswa dan melukai tiga puluh tiga orang lainnya.[1] Pada tahun 1990, tiga pelaku serangan tersebut, Menachem Livni, Shaul Nir, dan Uzi Sharbav, dibebaskan dari penjara oleh presiden Israel Chaim Herzog. Pada pembebasan saat mereka, ketiganya disanjung sebagai "pahlawan" oleh para pemimpin gerakan Gush Emunim.
Gush Emunim Underground juga dilakukan serangan bom mobil terhadap para pejabat Palestina. Sebagai hasil dari serangan ini, Wali kota Nablus Bassam Shakaa kehilangan kedua kakinya, dan Wali kota Ramallah Karim Khalaf kehilangan salah satu kakinya.[2]
Majalah Time menulis:[3]
Sidang menunjukkan munculnya jenis fanatik baru: para pemukim Tepi Barat yang merasa bahwa cara terbaik untuk melawan kekerasan Arab adalah dengan kekerasan Yahudi. Siklus dendam dimulai pada bulan Mei 1980, ketika orang-orang Arab menyerang dan menewaskan enam orang pemukim Yahudi di kota Hebron. Satu bulan kemudian, dua bom mobil meledak pada pagi hari yang sama, memutuskan kedua belah kaki Wali kota Nablus Bassam Shaka'a dan sebagian dari kaki kiri Wali kota Ramallah Karim Khalaf. Setiap beberapa bulan darah segar ditumpahkan: seorang pemukim akan mati akibat ditikam atau dilempar batu, kemudian seorang Arab akan dibunuh oleh jebakan granat yang tersembunyi di antara bebatuan. Pada tahun 1983, tiga orang Arab menikam seorang mahasiswa Yahudi hingga tewas di pasar Hebron; tiga minggu kemudian, dua orang laki-laki menembaki para mahasiswa Arab di Perguruan Tinggi Islam Hebron, menewaskan tiga orang dan melukai 33 lainnya.
Kelompok ini juga dikenal karena mendalangi usaha yang gagal untuk menghancurkan Kubah Batu di Yerusalem. Agen Shin Bet menangkap anggota-anggotanya saat mencoba melakuan pengeboman bus pada tahun 1984, dan selama interogasi berhasil mengungkapkan rencana kelompok ini untuk meledakkan pilar-pilar Kubah Batu. Tiga orang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas serangan pada Perguruan Tinggi Islam. Secara kontroversial, hukuman mereka diringankan tiga kali setelah 150 teroris Arab dibebaskan berdasarkan Perjanjian Jibril, sehingga mereka bebas dari hukuman penjara dalam waktu kurang dari tujuh tahun.[1]
Referensi
Pranala luar