Gua Batu Cermin adalah gua yang terdapat di bukit batu yang gelap di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.[1]
Luas gua ini 19 hektar, dan tingginya sekitar 75 meter.[2] Sinar matahari masuk ke gua melalui dinding-dinding gua, dan memantulkan cahayanya di dinding batu sehingga merefleksikan cahaya kecil ke areal lain dalam gua sehingga terlihat seperti cermin.[1] Stalaktit dan stalagmit dalam gua terlihat berkilauan saat disinari cahaya senter maupun cahaya matahari.[3] Kilauan ini disebabkan oleh kandungan garam di dalam air yang mengalir di saat turun hujan.[3] Hal inilah yang membuat masyarakat sekitar menyebut gua ini denga gua batu cermin.[1]
Sejarah
Gua Batu Cermin ditemukan oleh Theodore Verhoven, seorang pastor Belanda sekaligus juga sebagai seorang arkeolog.[2] Gua tersebut ditemukan pada tahun 1951.[2] Verhoven mengemukakan bahwa dahulu Pulau Flores berada di dasar laut.[2] Pernyataan ini berdasarkan temuan koral dan fosil satwa laut yang menempel di dinding gua seperti fosil kura-kura.[2]
Referensi