Gribaldi

M. Gribaldi Handayani
Sosok Gribaldi yang menggunakan baju tahanan
Informasi pribadi
Lahir	(1966-07-20)20 Juli 1966 Medan, Sumatera Utara
Meninggal	9 Juli 2006(2006-07-09) (umur 39) Pekanbaru, Riau
Sebab kematian	Dieksekusi mati dengan metode hukuman tembak
Makam	Tempat Pemakaman Umum Suka Mulia, Pekanbaru, Riau
Pekerjaan	Polisi
Karier militer
Pihak	Indonesia
Dinas/cabang	Kepolisian Negara Republik Indonesia
Masa dinas	1986—2005 (PTDH)
Pangkat	Inspektur Polisi Satu
Satuan	Lantas
Kasus Kriminal
Hukuman kriminal	Hukuman mati
Status kriminal	Dihukum
Sunting kotak info • L • B

M. Gribaldi Handayani[1] (20 Juli 1966 – 9 Juli 2006) adalah seorang mantan perwira pertama Polri. Dia terakhir kali menjabat sebagai Karo Mintu Info Krim Polda Jambi. Dia terlibat sebagai tersangka pembunuhan sebanyak 7 orang.

Kasus Pembunuhan

Selama ini, Gribaldi sudah melakukan pembunuhan terhadap 7 korban yang berlangsung pada tahun 1999 hingga 2004. Ketujuh korban antara lain sebagai berikut:

1. Rusdi Hutahuruk
2. Yeni Farida
3. Gusmarini
4. Nurmata Lily
5. Muhammad Ali
6. Ngadimin
7. Listi Kartika Baiduri

Kasus pembunuhan seorang supir bernama Rusdi Hutahuruk berlangsung di Rokan Hilir, Riau pada tahun 1999. Rusdi dibunuh Gribaldi karena Gribaldi kesal akibat diejek Rusdi. Untuk melancarkan aksinya, Gribaldi mengajak Rusdi jalan-jalan ke sebuah hutan di kawasan Bagan Batu, Rokan Hilir, Riau. Ketika mereka berdua sampai di hutan, mereka berhenti sejenak karena Rusdi buang air kecil, kemudian Gribaldi menembak pistol di bagian kepala Rusdi sebanyak 4 kali tembakan, dan Rusdi merenggang nyawa. Gribaldi mengubur jasad Rusdi di tempat tersebut untuk menghilangkan jejak.

Pada 5 November 2000, Gribaldi melakukan aksi pembunuhan terhadap seorang mahasiswi bernama Yeni Farida. Yeni adalah selingkuhan Gribaldi. Saat itu Yeni sedang hamil 3 bulan karena dihamili Gribaldi. Yeni mendesak Gribaldi agar mau menikahi Yeni. Gribaldi menolak permintaan Yeni dan membunuh Yeni dengan cara menembak kepala Yeni. Lokasi pembunuhan Yeni terjadi di Bengkalis, Riau.

Pada 5 Juli 2002, Gribaldi melakukan pembunuhan terhadap Gusmarini di Rokan Hilir, Riau. Sebelum Gusmarini dibunuh, Gribaldi mengalami kecelakaan terhadap Fahmi (suami Gusmarini) yang menyebabkan Fahmi meninggal. Atas kematian tersebut, Gusmarini menuntut uang santunan kecelakaan suami Gusmarini bernama Fahmi sebesar Rp 15.000.000 kepada Gribaldi. Gribaldi berjanji akan memberikan uang santunan tersebut, tapi janji tidak ditepati. Ulah Gribaldi mengingkari janji, Gusmarini mendesak Gribaldi agar memberikan uang santunan, namun Gribaldi membunuh Gusmarini dengan menembak kepala Gusmarini sebanyak 7 kali tembakan.

Setahun kemudian, pada Agustus 2003 Gribaldi membunuh Nurmata Lily di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau. Nurmata adalah istri ketiga Gribaldi. Alasan Gribaldi membunuh Nurmata karena Gribaldi tidak terima Nurmata selingkuh dengan orang lain. Gribaldi membunuh Nurmata dengan cara mencekik leher Nurmata, dan jasad Nurmata dibakar.

Tahun 2004, Gribaldi membunuh ketiga orang yakni Muhammad Ali, Ngadimin, dan Listi Kartika Baiduri. Gribaldi membunuh Muhammad Ali karena masalah perebutan usaha rental mobil pada April 2004. Aksi pembunuhan tersebut terjadi di Talang Kerinci, Riau. Gribaldi menembak kepala dan dada Muhammad Ali, dan Gribaldi membakar jasad Muhammad Ali. Setelah melakukan aksi tersebut, Gribaldi membunuh seorang wartawan tabloid bernama Ngadimin di Desa Babat, Banyuasin, Sumatera Selatan pada akhir Juli 2004. Pembunuhan Gribaldi terhadap Ngadimin karena ketidakcocokan bagi hasil antara Gribaldi dan Ngadimin soal bisnis ilegal dari penerimaan uang sogokan lamaran CALO Polri. Gribaldi mencekik leher dan menembak kepala Ngadimin, dan jasad Ngadimin dibakar. Usai melakukan aksi tersebut, Gribaldi membunuh Listi Kartika Baiduri. Peristiwa pembunuhan terjadi ketika Gribaldi menawarkan lowongan kerja sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan Listi. Gribaldi membunuh Listi di daerah Musi, Banyuasin, Sumatera Selatan pada Desember 2004. Gribaldi merampas harta milik Listi berupa mobil dan ponsel.

Sementara Listi sudah dibunuh, pihak keluarga Listi melapor ke Polda Sumatera Selatan karena Listi menghilang. Polisi mencari Listi, dan jasad Listi ditemukan. Polisi menginvestigasi dan berhasil mengungkap pelaku pembunuhan bernama Gribaldi, dan Gribaldi ditangkap pada tahun 2005. Polisi menyita barang bukti hasil rampasan berupa mobil dan ponsel milik Listi.

Kematian

Setelah Gribaldi ditangkap polisi, Gribaldi berpura-pura sedang mengalami gangguan jiwa untuk meringankan hukuman Gribaldi. Oleh karena itu, kejiwaan Gribaldi diperiksa di Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru, Riau dan hasil kejiwaannya menunjukkan Gribaldi tidak mengalami gangguan jiwa. Gribaldi menjalani sidang vonis hukuman di Pengadilan Negeri Pekanbaru, Riau pada 7 Juli 2005. Hakim menjatuhkan hukuman mati karena terbukti Gribaldi melakukan pembunuhan berencana.

Gribaldi mengajukan banding hingga peninjauan kembali di Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung, namun semuanya ditolak.

Atas penolakan tersebut, Gribaldi akhirnya dieksekusi mati. Gribaldi dieksekusi mati di lapangan tembak Polda Riau di Pekanbaru, Riau pada 9 Juli 2006. Jasad Gribaldi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Suka Mulia di Pekanbaru, Riau.

Riwayat Jabatan

• Dinas Polisi Polda Sumut (1986)
• Satintel Pamsan Poltabes Medan (1987)
• Unit Opsnal Polda Sumut (1991)
• Ba Lintas Polres Tapanuli (1993)
• Ba Polres Deli Serdang (1996)
• Setukpa Reg Polri XV Sukabumi (1997)
• Pama Polda Jambi (1998)
• Pamapta I Polres Kerinci (1998)
• Kaur Bin Ops Sabhara Polres Kerinci (1999)
• Kasat Sabhara Polres Kerinci (1999)
• Kaur Min Diskum Polda Jambi (2001)
• Parik It Polda Jambi (2002)
• Kasatwal Polda Jambi (2002)
• Kasubbag Sospol Polda Jambi (2003)
• Karo Jian Info Krim Polda Jambi (2003)
• Karo Mintu Biro Mitra Polda Jambi (2004)

Referensi

1. "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-14. Diakses tanggal 2021-03-07.