Gogagoman, Kotamobagu Barat, Kotamobagu
Gogagoman adalah sebuah kelurahan yang terletak dalam wilayah Kecamatan Kotamobagu Barat, Kota Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. PendudukKelurahan Gogagoman adalah salah satu kelurahan terpadat di Kota kotamobagu. Pada tahun 2020, jumlah penduduk laki-laki sebanyak 7.671 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 7.346 jiwa. Sehingga total jumlah penduduk sebanyak 15.017 jiwa. Jumlah ini menjadikan Kelurahan Gogagoman sebagai kelurahan terpadat yang ada di Kecamatan Kotamobagu Barat, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, Indonesia. PerhubunganDi Kelurahan Gigagoman terdapat beberapa jalan, yakni Jl. Dayanan, Jl. Telaga "(lorong telaga)", Jl. Kembang (lorong kembang), Jl. Kartini, JL Suprato[1], JL.Piere Tendean[1] dan JL Inpres.[1] Jalan KembangJalan Kembang atau lorong Kembang atau lorkem slang language, adalah salah satu jalan di kelurahan gogagoman kecamatan Kotamobagu Barat, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, yang menghubungkan pusat perkotaan Kota Kotamobagu dengan trans Sulawesi, dengan struktur jalan hotmix berlapis aspal, yang memungkinkan kendaraan bermotor baik sedang maupun berat dapat melalui dengan lancar dan ramai. Sejarah penamaan Jalan Kembang belum dapat diketahui dengan pasti dari mana nama jalan itu diambil, banyak yang menyebutkan bahwa nama jalan ini di ambil dikarenakan dahulu di Jalan Kembang terdapat seoraang pengusaha yang berprofesi sebagai penjual kembang yang akhirnya jalan yang menuju kerumahnya disebut sebagai Jl. kembang, tetapi informasi ini belum dapat dipastikan, karena dahulu jalan ini bukan dikenal sebagai kompleks para penjual bunga namun merupakan kawaasan tempat pelelangan atau penjualan Sapi ternak oleh masyarakat Kotamobagu namun setelah beberapa tahun tempat ini pun sudah berubah. Letak jalan sangat strategis dan sanagt berfungsi bagi masyarakat yang menghubungkan tempat pemukiman dengan pusat aktivitas baik perdagangan, industri, dan rekreasi. Jalan kembang berbatas pada gerbang pada unjung jalan yang menghubungkan mereka dengan jalan selanjutnya, penduduk dan masyarakatpun beragam, baik pribumi maupun masyarakat pendatang, dari berbagai suku, etnis dan agama, suku gorontalo, bugis, makassar, Jawa, sanger, minahasa, dan Mongondow telah bercampur membangun rumpun sosial, dan kultur serta karakteristik masyarakat di Jl.kembang tersebut. Ditengah keragaman masyarakat seperti itu terdapat beberpa komunitas anak anak atau pemuda yang menyebutkan diri mereka sebagai Lorkem community, sebagai masyarakat komunitas kreatif dan urban, mereka aktif dalam berbagai kegiatan baik sebagai sukarelawan, maupun organisasi komunitas, para pemuda ini sering menggunakan nama bagi mereka dengan memberi suffix pada akhiran nama mereka dengan "nama-Lorkem" sebagai identitas khas mereka, misalnya Ikhlas menyebut dirinya Iks Lorkem,[2] dan Andi menyebutkan dirinya Andi Lorkem, Lorkem perpanjangan dari lorong kembang alias jalan kembang itu sendiri. Masjid Al-Mu'minun[3] adalah salah satu fasilitas umum yang ada di lokasi, stasiun Terminal Serasi berdampingan dengan pasar tradisonal Serasi[4] menjadikan Jl. kembang sebagai Jalan yang berfungsi baik untuk perkembangan ekonomi masyarakat kotamobagu, retail adalah jenis pekerjaan yang sebenarnya dilakukan oleh sebagian besar mata pencaharian penduduk disini, ada sebagai pengusaha penyedia jasa, ataupun penghasil produk bahan jadi ; sebagai pengusaha (startup) bergerak di bidang pertambangan dan mengolah serta menjual hasil pertambangannya sendiri, tetapi ada juga yang bekerja di kantor baik swasta dan pemerintah, buruh dan karyawan toko, membuat masyarakat yang tinggal di seputaran pusat perkotaan mambangun tempat tinggal semacam asrama atau biasa disebut kosan, sehingga ada begitu banyak kos kosan di daerah tersebut. Pusat Layanan Internet kecamatan (PLIK) kerjasama antara Kominfo dan Telkom group, pernah dibangun di kompleks ini, namu dikarenakan pengelolaan yang sulit maka Layanan inipun terhenti untuk melayani informasi bagi masyarakat Jalan kembang, Warnet atau Internet Cafe berbasis penyedia games online akhirnya menjadi media yang bertahan dan harus memberi informasi dan perkembangan teknologi bagi penduduk jl. kembang, usaha TV kabel yang menyediakan siaran saluran murah menjadi hiburan rekreasi murah bagi penduduk. Industri pengolahan makanan seperti pembuatan mie sudah berkembang, warung sembako berjejeran di lorong lorong kecil, salah satu Koperasi Konsumen "Kesikeman" WASERDA penyedia pendistribusian Gas LPG murah, menjadikan bisnis kuliner dan warung makan dan resto aktif memenuhi permintaan konsumen, Jalan kembang juga terdapat beberapa penyedia layanan jasa yang dabayar menggunakan Bitcoin, Dogecoin dan Litecoin paymen bila anda tidak membawa uang tunai Referensi
|